BANYUMAS, L86News.com – Dalam upaya meningkatkan kesadaran pencegahan HIV dan AIDS, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kabupaten Banyumas (KPA Banyumas), dan MAN 2 Banyumas menggelar kegiatan HIV & AIDS Prevention Goes To School.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (22//11/2024), di MAN 2 Banyumas ini diikuti oleh 400 siswa madrasah dan guru dari berbagai lembaga pendidikan di Banyumas serta dihadiri Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar
“HIV/AIDS menjadi salah satu masalah kesehatan yang sangat serius terjadi di masyarakat, hal ini dikarenakan efeknya tidak hanya dirasakan sekarang, tapi jangka panjang. Inilah salah satu tantangan yang menghancurkan generasi muda.”
“Generasi muda merupakan bagian penting dalam pencegahan HIV dan AIDS. Dengan pengetahuan yang cukup, mereka dapat menjadi agen perubahan untuk mencegah penyebaran penyakit ini di lingkungan sekitar,” ujar Iwanuddin Iskandar dalam sambutannya.
Selain Pj Bupati, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Ibnu Asaddudin, beserta Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma), Edi Sungkowo, dan Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Naufal Iskandar.
Kehadiran Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr. Widyana Grehastuti, serta Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Sito Hatmoko, juga menambah nuansa pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menanggulangi permasalahan HIV dan AIDS.
Acara ini menghadirkan berbagai materi edukatif tentang HIV dan AIDS, termasuk cara penularan, langkah-langkah pencegahan, serta informasi terkait stigma sosial yang sering menyertai penderita HIV dengan narasumber dari RS Margono Soekarjo Purwokerto dr Rachmad Aji Saksana, M,Sc, SpPD.
Sekretaris KPAD Banyumas, Suwondo, turut menjelaskan mengenai pentingnya deteksi dini dan peran masyarakat dalam mendukung pencegahan HIV melalui perilaku hidup sehat.
Kegiatan ini juga mendapat perhatian dari Kepala Madrasah Negeri, pengawas PAI, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Para peserta, yang terdiri dari siswa dan guru madrasah, antusias mengikuti rangkaian acara, yang mencakup penyuluhan, diskusi interaktif, serta tanya jawab seputar HIV dan AIDS.
Sementara itu Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Ibnu Asaddudin menyampaikan bahwa jumlah pondok pesantren di Banyumas 272, jumlah ustadnya 2700, jumlah santrinya 27.000, sebuah potensi yang luar biasa untuk ikut membangun Indonesia.
“Tetapi juga potensi untuk bisa menyebarkan HIV/AIDS, untuk itu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan KPA Banyumas, HIV/AIDS di pondok pesantren dan madrasah selesai, tidak ada HIV/AIDS di madrasah. Saatnya madrasah membangun Indonesia, oleh karena hari ini dari madrasah cegah HIV/AIDS dari Banyumas.” Jelasnya
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pengetahuan dan pemahaman mengenai HIV dan AIDS semakin meningkat di kalangan siswa madrasah di Banyumas, sehingga mereka dapat menjadi agen penyuluhan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
Diharapkan, melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, pencegahan HIV dan AIDS di Kabupaten Banyumas dapat terus berjalan dengan baik, serta mengurangi angka penularan di kalangan generasi muda.
Reporter : Yudi/Djarmanto-YF2DOI