Dijadikan Pusat Promosi Judol, Rumah di Bandung di Gerebek Polisi

waktu baca 2 menit
Kamis, 21 Nov 2024 20:40 0 7 Redaksi

BANDUNG, L86News.com – Polrestabes Bandung menggerebek sebuah rumah yang di jadikan sebagai praktik promosi situs judi online. Demikian di sampaikan Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Dr. Budi Sartono kepada wartawan, Kamis (21/11/2924)

“Dari penggerebekan tersebut, sebanyak 5 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini tengah menjalani pemeriksaan oleh Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung,” ujarnya di lokasi penggerebekan

Kombes Pol Dr. Budi Sartono mengatakan penggerebekan dilakukan pada Kamis 21 November 2024 usai mendapat informasi dari masyarakat. Menurutnya, rumah itu berkamuflase sebagai tempat penjualan kain dan baju online.

“Namun setelah digeledah kedalam, rumah tersebut ternyata menjadi tempat tele admin dan tele marketing judi online. Sebanyak 5 orang terdiri dari 1 orang inisial FG sebagai supervisor dan 4 orang lainnya sebagai telemarketing,” jelas Budi

Didamping Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman, Budi menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara, para tersangka mengaku hanya menyebarkan link-link situs judi online melalui pesan singkat.

“Situs judi online yang ditawarkan para bernama mabuk judi dan ggcuan. Ketika ada masyarakat yang tergiur mengklik, mereka mendapatkan fee dari link tersebut,”

“Jadi mereka memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara memakai judi online. Nanti kita akan telusuri dan berkerjasama dengan Mabes Polri, tapi yang pasti di sini web mabukjudi dan GGcuan. Iya semuanya di kamboja juga,” kata dia.

Budi mengatakan, para tersangka mengaku telah meraup untung ratusan juta rupiah dari pekerjaan promosi judi online tersebut. Bahkan, praktik promosi situs judi online itu telah berjalan selama dua tahun.

“Dari hasil pemeriksaan sementara mendapatkan keuntungan dari 300 juta sampai 500 juta perbulan. Kurang sudah lebih dari 1 sampai 2 tahun tapi masih kita kembangkan, karena masyarakat tadi kita tanya di depan bahwa mereka (tersangka) berkilah bahwa mereka berjualan kain,” ucap Budi.

Sementara itu, salah sorang tersangka yang berprofesi sebagai supervisor berinisial FG mengatakan bertugas mengumpulkan data nomer telepon. Kemudian dia memberikan data tersebut kepada tele marketing untuk diberikan promosi judi online.

“Teknisnya marketing ngirim barcode baru saya scan di situ muncul di broswer ada data telepon terus dihubungi oleh telemarketing. Dapat fee bulanan target bulanan Rp1,2 juta. Karyawan ada 17, sudah 2 tahun dari 2022. Kalau lagi sepi 300 juta kalau lagi ramai 500 juta,” ujar Budi.

Reporter : Dani/Frn

LAINNYA