MANGGARAI TIMUR, L86News.com – Kegagalan Andre Agas dalam memimpin Manggarai Timur selama satu periode menjabat sebagai akibat dari minimnya konsep dan ketidak mampuan dalam menganalisis dan memetakan masalah yang terjadi di Manggarai Timur. Demikian disampaikan pengamat kebijakan publik dari Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo), Yohanes Oci.
Yohanes Oci menjelaskan persoalan utama yang terjadi di Kabupaten Manggarai Timur selama ini terjadi di beberapa sektor yang paling fundamental yaitu infrastruktur yang sangat buruk, SDM masyarakat yang sangat rendah, tata kelolah pemerintahan yang tidak menerapkan konsep Good Governance.
“Kita lihat permasalahan Manggarai Timur itu ada pada sektor infrastruktur yang sangat buruk sehingga mengakibatkan lumpuhnya ekonomi masyarakat, SDM masyarakat yang rendah, dan tata kelolah pemerintahan yang tidak menerapkan konsep good governance. Ini semuanya diakibatkan karena Andre Agas minim konsep dan tidak punya kemampuan dalam menganalisis dan memetahkan problem yang dialami daerah ini,” tegas Yohanes Oci melalui whatsapp, Rabu (04/09/2024).
Ia pun mempertanyakan visi Andre Agas dengan jargon MATIM SEBER sebagimana tertuang dalam RPJMD tahun 2019-2024. Sebagian misi nya itu adalah mengembang kan ekonomi unggulan dengan berbasis pertanian berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, dan meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur daerah yang berbasis lingkungan hidup untuk memudahkan akses ke pelayanan dasar dan mendukung prioritas ekonomi unggulan, serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan bersih.
“Visi Matim Seber dengan beberapa misi seperti ekonomi unggulan, meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar untuk akses ke pelayanan dasar untuk mendukung ekonomi unggulan, dan pemerintahan yang bersih dan transparan. Ini semua gagal dilakukan, kita lihat faktanya saat ini kondisi infrastruktur yang buruk, ekonomi unggulan nya apa? Adakah ikon daerah yang berangkat dari urusan pilihan itu? Itu tidak ada sama sekali. Terus pemerintahan yang transparan dan bersih, kita lihat korupsi terminal kembur, korupsi pengadaan alat kesehatan yang melibatkan anak nya Andre Agas sendiri, kasus korupsi proyek air minum bersih,” sambungnya.
Lebih lanjut ditegaskannya bahwa yang dibutuhkan masyarakat itu kemudahan akses infrastruktur agar mobilitas ekonomi sangat mudah.
“Yang dibutuhkan masyarakat selama ini sebenarnya sangat sederhana yaitu infrastruktur yang layak sehingga memudahkan mobilitas ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Ketika ditanya terkait peluang Andre Agas pada pemilihan kepala daerah tahun 2024 ini, dirinya hanya menjawab biasanya orang yang menjabat pada periode kedua cendrung tidak memikirkan masyarakat karena tidak ada kepentingan politik selanjutnya.
“Biasanya orang yang menjabat pada periode kedua itu cendrung tidak memikirkan masyarakat karena dia tidak memikirkan kepentingan politik lagi pada periode mendatang. Maka pada titik ini masyarakat harus selektif dan berpikir bijak dalam memilih pemimpinnya pada pemilu 2024 ini,” tutupnya.
Reporter : Bino Maot