x

SMPN 1 Karanglewas Belajar Membatik Dengan Paguyuban Pokdar Tamansari

waktu baca 2 menit
Senin, 2 Sep 2024 18:35 0 9 Redaksi

BANYUMAS, L86News.com – Masif terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Siswa-siswi SMP Negeri 1 Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, belajar membatik dengan pengrajin di Desa Tamansari Kecamatan Karanglewas, Senin (02/09/2024).

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Sebanyak 270 siswa Kelas IX SMPN 1 Karanglewas ini tidak hanya sekedar diajarkan teori oleh narasumber, dengan didampingi sejumlah wakil kepala dan guru, para pelajar ini juga langsung dibimbing praktek membatik oleh para pengrajin yang tergabung di Paguyuban Pokdar Tamansari yang dinahkodai Fitri Yuliani.

Masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk praktik membuat pola, dan mencontoh pola khusus dan khas batik Tamansari, dengan teknik tulis mencanting ke kain. Kemudian para pelajar ini juga diajarkan praktek mewarnai pola batik yang telah selesai dibuat masing-masing pelajar.

Dengan bimbingan anggota Paguyuban Pokdar Tamansari, bertempat di GOR Senopati Mangkubumi setempat, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap siswa diberikan kesempatan bergotong royong mulai dari persiapan, pembuatan pola motif khas tamansari, hingga mewarnainya, dan juga menjemur.

Disampaikan Waka Kesiswaan Lely Mardhiyani, S.Pd, Kegiatan ini merupakan Penerapan / Implementasi Kurikulum Merdeka P5, dengan bertajuk tema Kearifan lokal warisan budaya batik Tamansari dengan sub tema “Batikku, Ciri Khasku”, ungkapnya.

“Kearifan lokal Desa Tamansari, salah satunya Batik, untuk itu kami ajak siswa – siswi kami untuk dapat ketemu langsung dengan para pengrajin dan kuga Kepala Desa Tamansari, di GOR Senopati Mangkubumi, diajari teori oleh isdiati dan langsung praktik membatik bersama para anggota paguyuban Pokdar Tamansari, dari proses awal sampai jadi kain batik,” terang Lely Mardhiyani.

Sebelumnya, Kepala Desa Tamansari Burhanuddin Harahap, dalam sambutan menyampaikan apresiasi, terima kasih kepada SMPN 1 Karanglewas, atas kepercayaan dan kerjasamanya yang terus berkesinambungan sampai hari ini, “Secara runtut tentang gambaran umum warisan batik di desa Tamansari, dan pola batik yang mengambarkan juga menjelaskan singkat sejarah Pasir Luhur dengan segala tokoh dan keunikanya,” Ungkapnya.

Di akhir sambutan, Burhanuddin, terus masifkan slogan Desa Tamansari yaitu “Tamansari, Ngangeni Tur Ngrejekeni”. Tandasnya.

Seorang pelajar SMPN 1 Karanglewas, Syifa, mengatakan, membatik itu memerlukan ketelitian dan kesabaran. Hal itu yang membuat membatik susah di mata anak muda seperti dirinya. “Yang susah itu ketika membuat pola, apalagi pola khusus dan khas Tamansari, begitu juga sambung menyambung satu pola dengan pola lainnya. Harus teliti dan sabar, tapi sangat seru dan mengasikan,” ungkap Sfyifa.

Selain Belajar membatik di Desa Tamansari hari ini, kegiatan kunjungan pernah juga dilakukan disejumlah situs-situs bersejarah yang ada di Desa Tamansari Kecamatan Karanglewas, untuk mengenalkan budaya dan kearifan lokal kepada siswa-siswi SMPN 1 Karanglewas.

Reporter : Djarmanto-YF2DOI

LAINNYA
x
x