LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Pekerjaan proyek di lembaga pendidikan baik itu renovasi, pembangunan ruang kelas baru (RKB), ruang UKS, maupun jambanisasi merupa kan program pemerintah dalam upaya memperbaiki sarana pendidikan.
Pada bulan Agustus 2024 ini, khususnya di Lampung Timur proyek sudah dalam proses pengerjaan. Bahkan berdasar hasil pantauan di lapangan pengerjaannya rata-rata sudah mencapai sekitar 50%.
Namun apa yang ditemukan atau dilihat di lokasi banyak menimbulkan pertanyaan tentang nilai kontrak dan sumber anggarannya. Pasal nya di lokasi tidak ditemukan plang atau papan proyek.
Hal tersebut terpantau pada Rabu (28/2024) di SMP PGRI Gunung Pelindung, Lampung Timur. Disana, awak media mencoba mengkonfirmasi pengerjaan renovasi tiga ruang kelas SMP itu ke salah satu pekerja yang mengaku bernama Dicky.
Dalam keterangannya Dicky mengaku hanya bekerja atau buruh. “Saya hanya bekerja Pak, dan masalah papan proyek memang tidak ada, kalau pemborong pekerjaan nya bernama Muchtar, kalau yang punya proyek namanya Aji orang Sukadana,” ujarnya.
Saat awak media ingin menghubungi kedua orang yang disebutkan, Dicky bilang Hp nya hilang. “Maaf pak, HP saya hilang tadi malam jadi nomornya saya nggak ada, dan untuk penanggung jawab di lapangan namanya Muso,” jelasnya
Dari beberapa keterangan orang-orang yang disebutkan oleh Dicky, awak media ini mencoba menelusuri dan mengontak orang yang bernama Muso. Saat di hubungi Muso mengaku tidak tahu pekerjaan itu bahkan dengan nada emosi.
“Saya tidak tahu menahu bang, pekerjaan itu punya siapa kenapa bisa-bisanya menjual dan mencatut nama saya. Saya tidak terima nama saya di bawa-bawa dalam proyek renovasi yang tidak jelas ini,” ungkapnya.
Muso mengaku kenal dengan Aji sipemilik proyek. Tapi dulu pada tahun 2022. “Saat itu, saya di ikutsertakan pekerjaan pengaspalan di Desa Tebing dan sumur bor di Pematang Tahalo milik Aji, namun sayangnya sampai saat ini upah kerja saya belum di bayar,” jelasnya.
Muso juga sangat menyayang kan ulah kontraktor satu ini. “Pekerjaan yang dulu aja belum di bayar, sekarang malah jual nama saya. Mending pekerjaanya bagus, ini bajaringan yang di gunakan tidak masuk standar,” tambah Muso.
Reporter : Lim