x

Menakar Potensi H. Abdul Razak dan Golkar Menangkan Pilgub Kalteng

waktu baca 3 menit
Minggu, 31 Mar 2024 19:34 0 17 Tim Redaksi 1

PALANGKA RAYA, L86News.com – Ada sebuah kejutan di pemilu serentak tanggal 14 Februari 2024 kemarin. Bukan hanya soal pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang berhasil memenangkan pertarungan di pilpres dengan kemenangan yang nyaris sempurna. Namun ada hal lain yang jauh lebih mengejutkan, ini soal perolehan suara Golkar yang diluar prediksi.

Golkar sendiri menempati urutan kedua dengan perolehan sebanyak 23.208.654 suara (15,29%). Mengalahkan Gerindra di posisi ketiga yang hanya mendapat 20.071.708 suara (13,22%). Anomali dari suara Golkar memang patut dipertanyakan, sebab tidak ada kadernya yang dicalonkan sebagai capres ataupun cawapres. Berbeda dengan Gerindra yang seharusnya meraih efek perolehan suara lebih besar karena ada faktor Prabowo Subianto disana.

Menurut informasi dari berbagai sumber, kenaikan suara Golkar sangat dipengaruhi oleh peran istana yang dinilai ikut terlibat. Sesuatu yang sangat wajar terjadi karena adanya ketidak harmonisan antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. Sebuah realitas yang juga sejalan dengan pandangan Niccolo Machiavelli. Bahwa seorang pemimpin harus membentuk tentaranya sendiri, mengabaikan moralitas dan menghalalkan apapun demi mempertahankan kekuasaannya.

Melihat dinamika politik nasional yang memanas, sangat memungkinkan kondisi ini akan berdampak cukup besar terhadap situasi politik di daerah. Perebutan pengaruh di daerah sendiri sangat dibutuhkan terutama dalam konteks pilkada serentak. Semua ini diperlukan sebagai bentuk pertahanan dan pengamanan atas kekuasaan nasional, dalam hal ini jabatan Presiden dan Wakil Presiden yang sudah berhasil diperoleh.

Kalimantan Tengah, sebagai salah satu provinsi yang menjadi basis kekuatan dari PDIP dinilai sangat penting untuk dikuasai. Bukan oleh PDIP, melainkan oleh partai lain yang memiliki hubungan kuat dengan istana, yaitu Golkar. Perolehan suara Golkar yang mengalami tren kenaikan, dari 128.436 suara ke 193.871 suara jadi pertanda awal bagi kembalinya eksistensi Golkar. Setelah cukup lama sejak Asmawi Agani, kader Golkar yang menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Tengah pada tahun 2000-2005.

Dari 45 kursi DPRD Provinsi Kalimantan Tengah yang tersedia, Golkar berhasil meraih 8 kursi, bertambah 1 kursi dibanding pemilu tahun 2019. Pada pemilu 2024, meskipun kalah dari PDIP yang memperoleh 10 kursi, Golkar mampu mengalahkan Gerindra yang hanya mendapat 6 kursi. Menjadikan Golkar hanya perlu tambahan 1 kursi lagi untuk dapat memenuhi syarat 20 persen perolehan kursi agar dapat mencalonkan kadernya menjadi gubernur.

H. Abdul Razak menjadi kader partai beringin yang akan diusung oleh Golkar untuk mengambil alih kursi nomor satu di Bumi Tambun Bungai. Wacana ini sudah lama disampaikan oleh H. M. Ruslan AS, Ketua DPD Golkar Provinsi Kalimantan Tengah pada Senin, 13 Maret 2023. Menurutnya ini merupakan pertarungan harga diri dan Golkar mengambil sikap untuk tidak lagi menjadi penonton ataupun memilih opsi menjadi wakil seperti pada pemilihan sebelumnya.

Meskipun pria kelahiran Pangkalan Bun, 10 November 1949 ini sudah lanjut usia, namun pengalaman dan pengaruhnya di dunia politik masih sangat diperhitung kan. Ketua Umum MW KAHMI Kalimantan Tengah dan mantan Bupati Kotawaringin Barat ini dinilai memiliki basis massa yang militan. Peluang baginya untuk maju sebagai Gubernur Kalimantan Tengah terbuka lebar dengan potensi kemenangan cukup besar.

Reporter: Aris Kurnia Hikmawan


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x

Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca