LAMPUNG TIMUR,L86NEWS.COM- Ketua Forum Pedagang Pasar Way Jepara menyuarakan kekhawatiran tentang kondisi sepinya pembeli di pasar lokal mereka beberapa hari yang lalu. Namun, tanggapan dari masyarakat sekitar menyoroti bahwa pembeli lebih memilih tempat yang nyaman dan terjangkau.
Seorang pembeli, Ayu Lestari, memberikan pandangannya setelah berbelanja di minimarket setempat. Ia menyatakan bahwa keputusan pembeli untuk memilih tempat berbelanja adalah hak mereka yang tidak dapat diatur oleh pihak manapun.
“Dengan adanya toko semacam Lady Shop kami sebagai pembeli justru sangat merasa nyaman bila dibanding belanja di dalam pasar Way Jepara, selain lebih murah, di Lady Shop tempatnya nyaman dan bersih,” ujar Ayu, usai berbelanja pakaian bersama keluarganya pada Jumat (8/3/2024).
Pendapat serupa juga datang dari seorang konsumen bernama Surati, yang juga memilih untuk berbelanja di mini market tersebut.
Surati menyatakan bahwa sebelum adanya Lady Shop, banyak orang memang berbelanja pakaian di pasar Way Jepara. Namun, sejak Lady Shop buka, ia tidak pernah lagi ke pasar.
Surati menjelaskan alasannya, bahwa selain harga di pasar yang mahal, saat musim hujan kondisi pasar sering becek. Sementara di LadyShop, tempatnya bersih dan tertutup, sehingga kualitas barang yang dijual lebih terjaga dengan harga yang kompetitif.
“Kami sebagai pembeli pokonya sayang lah kalau sampai LadyShop di tutup atau pindah, masa masyarakat mau di paksa beli ditempat yang lebih mahal, ya aneh saja,” ungkapnya.
Sebelumnya, berita telah melaporkan bahwa Pasar Inpres di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, sudah sepi pembeli seperti pasar mati. Ratusan toko, terutama pedagang pakaian dan perlengkapan sekolah, tutup akibat sepinya pembeli.
Banyak pemilik ruko bahkan terpaksa menyewakan atau menjual tokonya akibat kondisi ini.
Pewarta: Ibrahim Sofyan