Kisah Perjalanan Hidup Hardjono, Dari Tukang Sapu Hingga Pencipta Lagu dan Pengusaha Roti Dermawan

waktu baca 4 menit
Sabtu, 20 Jan 2024 11:41 0 38 Redaksi

KEBUMEN, L86News.com – Perjalanan hidup Hardjono dimulai dari latar belakang yang sederhana. Ia lahir dan dibesarkan di sebuah desa kecil di Jawa Tengah yaitu Desa Cacaban Kecamatan Magelang. Sejak kecil, Hardjono sudah menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam kehidupannya.

Domisili di Desa Tegal Gondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pria hobby main musik dan menyanyi ini sebelum nya adalah seorang ASN dan pernah kerja serabutan sebagai tukang sapu selama kurang lebih 10 tahun di yayasan Muhammadiyah di Kota Malang dan tidak di bayar.

Hal itu ia lakukan karena rasa penasaran tentang Islam, dan dia ngaji sebagai tukang sapu. Pada tahun 1990 Hardjono resmi menjadi mualaf walau dapat pertentangan dari ke dua orang tuanya. Sutrisman, ayah Hardjono adalah seorang penginjil sejati. Namun 2 minggu sebelum wafat Sutrisman masuk mualaf, dan pada tahun 1994 ibu Hardjono, Juminten, menyusul menjadi mualaf.

Saat di hubungi melalui panggilan Whatsapp oleh media, Hardjono menyampaikan. “Saya, tidak pernah merasa tenang jika saya menyimpan uang banyak di dalam dompet, makanya setiap ada rezeki saya langsung bagikan ke orang-orang yang membutuhkan. ” Sabtu, 20 Januari 2023

Hardjono memiliki 3 anak kandung yaitu Tias Mulawati, Ahmad Dwiatno Rizki Awan dan Ahmad Ikhsan Priatno. Selain itu, ia juga memiliki anak angkat sebanyak 11 anak.

Meskipun hanya memiliki pendidikan terbatas, Hardjono memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk meraih kesuksesan. Ia bekerja keras dan tidak pernah mengeluh atas situasi yang sulit. Hardjono memulai karirnya sebagai tukang sapu di desanya, tetapi ia tidak pernah merasa puas dengan pekerjaan yang sederhana itu.

Dalam perjalanan hidupnya, Hardjono memiliki minat dan bakat yang besar dalam musik. Ia belajar memainkan berbagai alat musik secara autodidak, dan kemudian mulai menciptakan lagu-lagu sendiri. Bakat musiknya tidak luput dari perhatian orang-orang di sekitar nya, dan ia mendapat kesempatan untuk tampil di acara-acara lokal.

Hardjono mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara-acara lokal karena bakat musiknya yang menonjol dan perhatian orang-orang di sekitarnya terhadap karyanya. Meskipun ia hanya memiliki pendidikan musik yang terbatas, Hardjono memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam mempelajari dan mengembangkan kemampuannya dalam bermusik.

Hardjono sering tampil di berbagai acara kecil di desanya, seperti perayaan desa, acara keluarga, atau acara komunitas. Dalam setiap penampilannya, Hardjono selalu memberikan yang terbaik dan menghadirkan nuansa musik yang khas. Hal ini tidak luput dari perhatian orang-orang di sekitarnya yang terkesan dengan bakat musiknya.

Tidak hanya itu, Hardjono juga aktif dalam berbagai kegiatan musik di komunitasnya. Ia sering berkolaborasi dengan musisi lokal lainnya dan membantu mengorganisir acara musik di desa. Keterlibatannya yang aktif ini membuatnya semakin dikenal dan di hargai oleh komunitas musik setempat.

Keberuntungan akhirnya datang ketika salah satu penonton yang hadir dalam salah satu penampilan Hardjono adalah seorang produser musik terkenal. Produser tersebut terkesan dengan bakat dan semangat Hardjono, sehingga memberikan kesempatan padanya untuk tampil di acara-acara lokal yang lebih besar.

Suami dari Sugiarti ini menyalurkan hobby nya dengan menciptakan lagu sampai hari ini sudah berjumlah 2550 lagu dan sudah memiliki hak cipta.

Dengan kesempatan tersebut, Hardjono semakin dikenal dan mendapatkan pengakuan atas bakat musiknya. Tampil di acara-acara lokal memberikan platform yang lebih luas baginya untuk memperluas jangkauan pendengar dan mendapatkan lebih banyak kesempatan dalam industri musik.

Selain karir di bidang musik, Hardjono juga memiliki bakat dalam bisnis. Ia membuka usaha roti yang sukses dan menjadi pengusaha yang sukses. Namun, Hardjono tidak melupakan akar-akarnya dan selalu menjaga sikap rendah hati serta berbagi keberuntungan dengan orang-orang yang membutuhkan.

Hardjono juga memiliki home industri yang bergerak di bidang pembuatan roti dengan nama merk roti “monkey” bekerja sama dengan pembuat resep, Hardjono hanya menyiapkan modal dan tempat. Hasil dari penjualan roti tersebut untuk membantu kaum dhuafa, pembangunan masjid juga yang lainnya.

Pria paruh baya ini mempunyai motto hidup yang luar biasa “Pengen Kaya Tetapi Jangan Memegang Kekayaan itu” Kerena ingin semasa hidup nya lebih berarti

Perjalanan hidup Hardjono adalah cerita inspiratif tentang bagaimana tekad, kerja keras, dan ketekunan dapat mengubah nasib seseorang dari kehidupan yang sederhana menjadi kesuksesan yang gemilang.

Reporter : Fitriani

LAINNYA