LAMPUNG SELATAN, L86News.com – Ikut Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Provinsi Lampung pada 10-11 Januari 2024 merupakan sesuatu yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Saya merupakan salah satu peserta UKW PWI dan BUMN di Bandar Lampung beberapa hari lalu. Nama saya Anesmi Hasroni sebagai salah satu wartawan PWI Lampung Selatan di UKW tersebut.
Minimnya pengetahuan tentang materi mata uji menimbulkan rasa takut dan ketegangan. Apalagi dalam UKW PWI ini mempunya 10 sesi. Nilai tiap mata uji sangat barkaitan.
Untungnya, sehari sebelum berlangsung UKW, saya mengikuti Pra UKW di kantor PWI Provinsi Lampung pada Selasa (9/1). Kepala Bidang Pendidikan PWI Provinsi Lampung bang Munizar sebagai pematerinya. Saya memperhatikan setiap yang disampaikan oleh pemateri, sehingga saya mendapat pengetahuan untuk UKW.
Di hari pertama UKW angakatan 32, Wirahadikusumah penguji di kelas saya memberikan penjabaran secara gamblang. Selain itu, penguji juga memberikan masukan yang berkaitan dengan dunia jurnalistik. Bahwa, wartawan harus paham kode etik jurnalistik, kode profesi, pedoman pemberitaan ramah anak (PPRA) dan undang-undang pers.
Setelah itu, saya bersama 5 peserta lainnya diperintah penguji untuk mulai mengerjakan mata uji dengan ketentuan waktu yang ditetapkan. Ketika mengerja kan soal ujian, rasa grogi dan tegang mulai menghinggapi.
Namun, penguji dikelas saya menyaran kan untuk tidak tegang, teliti membaca soal mata uji. 7 mata uji di hari pertama dapat saya lalui meski terasa keluar asap di kepala saya.
Saya lihat di ruangan uji, ada 36 wartawan ikuti UKW dari berbagai media : media cetak dan elektronik. Terbagi jadi 6 kelas dengan rincian 4 kelas tingkat muda dan 2 kelas tingkat madya. Dengan memakai seragam baju putih dan celana hitam, semua peserta fokus mengikuti UKW PWI Pusat-BUMN ini.
Dihari pertama UKW, saya bisa mengerja kan setiap mata uji. Meskipun telah mengerjakan 7 mata uji di hari pertama, namun ketegangan di jiwa masih mendominasi.
Dihari kedua ujian (11/01), 3 mata uji akan dikerjakan. Ketegangan masih nampak diraut wajah para peserta, khususnya saya. Penguji di kelas kami pun masih menyarankan agar tidak tegang.
Di tiga mata uji ini lah, yang membuat saya makin cemas karena terasa sangat berat. Dari tiga mata uji di hari kedua ini, yang paling berat menurut saya adalah sesi membangun jejaring. Khawatir, jejaring yang saya tulis di lembaran jejaring tidak menjawab panggilan telepon. Dikarekan, saya tahu kalau agenda pejabat utama dilingkungan Pemkab Lampung Selatan sangat padat.
Alhamdulillah, semua kontak jejaring yang ditunjuk penguji, ketika saya hubungi menjawab dengan baik. Sampai lah saya disesi terakhir, saya tetap pokus menjawab soal hingga selesai. Namun, kecemasan belum hilang dibenak ini.
Setelah 10 mata uji selesai. kami masih menunggu giliran dipanggil oleh penguji untuk penilaian. Kami, satu persatu dipanggil. Tiba giliran saya dipanggil penguji. Disinilah ketegangan di jiwa memuncak. Khawatir kalau nilai yang diberikan tidak memenuhi standar kompetensi.
Saya tak henti-henti berdoa dalam hati agar penguji memberikan nilai standar untuk setiap mata uji. Setelah selesai penilaian, semua nilai saya memenuhi standar. “Semua nilai mata uji kamu cukup standar. Kamu saya nyatakan kompeten,” kata penguji.
Penguji menyatakan saya berkompeten, seketika ketegangan, kecemasan di jiwa lenyap tak tersisa. Nyawa yang semula terasa dicabut, kini kembali bersemayam dalam raga. Ucap syukur terlantun dari lisan saya meski dengan suara yang nyaris tak terdengar oleh orang sekitar.
Saya diminta oleh penguji untuk menjaga nama baik PWI. Penguji mengingatkan, untuk tidak melanggar kode etik jurnalistik PPRA, kode profesi dan undang-undang pers. Sebab pridikat kompeten bisa dicabut oleh nya.
Terimakasih kepada PWI dan BUMN yang telah memfasilitasi kami para jurnalis untuk menguji dan meningkatkan kompetensi di bidang jurnalistik secara gratis.
Menurut saya, upaya BUMN mengelar UKW ini untuk meningkatkan kemajuan pers sangatlah tepat. saya berharap kerjasama PWI Pusat dengan BUMN bisa terus berlangsung.
Secara pribadi, saya ucapkan terima kasih kepada Menteri BUMN dan PWI Pusat yang telah menggelar UKW di Provinsi Lampung. Saya berdoa, semoga Menteri Eric Thohir sehat selalu, sukses dan BUMN Indonesia makin maju.
“Saya ucapkan terimakasih kepada pemateri Pra UKW dan Penguji atas ilmu yang telah diberikan. Saran dan nasihat kalian akan saya laksanakan. Kepada semua pihak yang telah membantu saya, terimakasih atas dukungnya selama berlangsungnya UKW,” kata Anesmi penuh rasa gembira.
Penulis : Anesmi Hasroni Wartawan PWI Lampung Selatan.