LABUHAN BAJO, L86News.com – Mobil yang melintasi Jalur Nggorang-Terang- Golo Welu terpaksa nekat menerobos banjir saat musim hujan di kali Wae Galang, Desa Golo, Ketak Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu, lantaran di desa itu tidak ada jembatan penghubung untuk menuju Kecamatan Pacar, Jumat 08/12/2023
Sangat ironis dengan keadaan ini, ada beberapa motor yang harus ditinggal dulu. Kalau ada yang datang dan tunggu ramai-ramai baru dipikul bareng. Kondisi seperti itu, terjadi setiap tahun saat musim hujan. Sungai tersebut lebarnya sekitar 15 meter dan memiliki arus deras saat banjir. Tak jarang saat banjir warga nekat nyebrang karena jika sudah besar harus menunggu sampai 3-4 jam.
Salah seorang warga Desa Golo Ketak yang tidak mau dimediakan namanya, mengungkapkan, hal itu sudah menjadi rutinitas setiap musim hujan dilokasi tersebut, sementara jalan itu merupakan penghubung antara kecamatan.
“Mobil terpaksa lewat meski sudah mulai banjir, kalo airnya sudah membesar terpaksa mobil antrian panjang sudah disini, dan yang pernah terjadi saat salah satu warga Kampung Saa mendadak sakit dan hendak membutuhkan pertolongan para medis di Puskesmas Lando, namun tak sempat tertolong, lantaran banjir besar di Wae Galang, dan akibatnya fatal (Meninggal Dunia) Karena memang tidak ada jalan alternatif,” ungkapnya melalui pesan WhatsAap Grup
Saat media ini meminta tanggapan dengan salah satu anggota DPRD Mabar Dapil 1, Wilhelmus Syukur, S.E mengungkapkan, untuk saat ini dirinya belum bertanya ke propinsi, karena jembatan tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Perovinsi NTT.
“Pemerintah punya niat yang sama degan masyarakat berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat antara lain jalan, jembatan, air minum bersih dan masih banyak lagi, tapi karna keterbatasan anggaran makanya secara bertahap,” pungkasnya melaui pesan WhatsAaap
Sementara berdasar vidio yang diunggah, terlihat warga setempat sedang membantu mendorong sebuah Mobil Pikap berwarna Putih yang macet ditengah kali saat dilanda banjir. Terlihat miris dengan kondisi itu, ada juga beberapa motor yang harus ditinggal dulu. Kalau ada yang datang dan tunggu ramai-ramai baru dipikul bareng, kondisi seperti itu, terjadi setiap tahun saat musim hujan.
Mereka berharap agar pemerintah setempat segera membangun jembatan penghubung. “Mudah-mudahan harapan kami untuk mendapatkan jembatan penghubung bisa direspons pemerintah daerah Provinsi,” komentar salah satu warga setempat.
Reporter : Lex86