x

Miris, Warga Ini Meratap Sedih Setelah BPJS Subsidinya di Cabut Pemerintah

waktu baca 3 menit
Selasa, 5 Des 2023 18:52 0 35 Redaksi Liputan 86

LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Pur (39) dan Ida (39), Pasutri warga Desa Purwosari, Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur tengah bersedih meratapi nasib setelah BPJS subsidi yang baru di pakai beberapa kali sudah tidak aktif lagi.

Pasalnya Pur ini harus terus berjuang untuk mengobati Adela Nur Aini anak nya yang baru berumur 2 tahu. Adela saat ini tengah mengalami sakit cerebral palsy (kelainan otak) sejak umur 9 bulan dan harus di terapi dua kali seminggu di salah satu rumah sakit swasta di Bandar Lampung dengan biaya yang tidak sedikit.

“Ya mas, saya sangat kecewa dan sedih karna BPJS subsidi yang baru beberapa kali kami pakai untuk berobat anak saya sudah tidak aktif lagi. Anak saya ini mengalami kelainan otak sejak umur 9 bulan,” ungkap Pur kepada Liputan86, Selasa (5/12/2023.

Jadi, lanjut Pur, sejak tahun 2021 diri nya sudah berusaha dan berjuang untuk mengobati penyakit anak nya. “Itupun masih dengan biaya sendiri, karna waktu itu kami belum punya BPJS. saya ini hanya buruh tani mas, sampean liat sendiri keadaan keluarga kami,” ucapnya.

Ia pun akhirnya mengaku bingung dari mana lagi biaya untuk pengobatan anak nya. Karna tiap dua kali seminggu dirinya harus terapi anaknya ke rumah sakit Imanuel dengan biaya sekitar Rp 250 ribu di tambah biaya transport.

Ditengah kebingungan itu, keluarga kurang mampu tersebut teringat satu nama Niluh Listriyani pemerhati perempuan dan anak. Ia pun akhirnya berharap kepada kepedulian perempuan anggun itu untuk mengurus atau mengajukan peserta BPJS subsidi.

“Alhamdulillah, melalui beliau beberapa bulan lalu kami terdaftar sebagai peserta BPJS subsidi. Tapi baru beberapa kali saya gunakan, BPJS kami sudah di nonaktifkan. Sedangkan anak saya harus terus berobat karena masih dalam perawatan,” keluhnya.

Kepada pihak terkait, Dinas Kesehatan dan Bupati Lampung Timur, Pur berharap ada kepedulian untuk mengaktifkan kembali BPJS miliknya. “Semoga pemerintah masih peduli dengan nasib keluarga kami,” pungkasnya.

Terpisah, Niluh Listriyani, SPd di dampingi suaminya Rahman Bulex membenarkan cerita Pur. “Benar mas, beberapa bulan lalu pak Pur minta tolong ke saya untuk membantu pengajuan peserta BPJS subsidi,” jelasnya.

“Saat itu, hati nurani saya langsung tergerak untuk membantu. Dan alhamdulillah berhasil. Tapi saya kaget, saat pak Pur menghubungi bilang kalo BPJS nya sudah tidak aktif lagi,” imbuh Niluh

Namun, Niluh mengaku tahu bahwa sebanyak 180.924 peserta BPJS di non aktifkan oleh Dinas Kesehatan Lampung Timur. “Dan pak Pur ini termasuk warga tidak mampu yang menjadi korban nya,” kata Niluh.

“Entahlah, dulu kita dengar masalah pembangunan infrastruktur jalan, gaji guru honor dan perangkat desa. Sekarang penonaktifan BPJS yang notabene hak rakyat miskin dan telah menjadi program pemerintah,” Sambung Rahman Bulek.

Didampingi istrinya, Rahman Bulek mengajak masyarakat Lampung Timur tidak berdiam diri. Ketidak adilan dan kesemena menaan harus di lawan. “Ayo gabung bersama kami, Koalisi Lampung Timur Menggugat (KLTM) untuk melakukan aksi massa di depan kantor Pemda pada Kamis (7/11/2023).

“Sampaikan aspirasi dan keluhan masyarakat langsung di depan pemerintah. Kalau bukan kita, siapa yang akan peduli dengan kabupaten yang kita cintai ini,” pungkas Rahman menimpali.

Reporter : Rj86


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x