Lapor Pak Presiden!! Kemarau Tahun ini Ancam Lumbung Pangan di Lamsel Gagal Panen
LAMPUNG SELATAN, L86News.com – Ribuan hektar sawah di Kecamatan Palas dan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Provinsi Lampung terancam gagal panen akibat kekurangan air.
Musim kemarau yang melanda beberapa bulan terakhir di Lamsel menyebabkan sungai mengalami kekeringan. Padahal ribuan hektar sawah itu merupakan lumbung padi nasional yang menghasilkan jutaan ton beras.
Aliran air di Way Pisang yang menjadi sumber pengairan sawah di Kecamatan Palas saat ini mengalami kekeringan. Satu satunya sumber air adalah sumur bor, tapi terkendala listrik karena harus di sedot menggunakan sibel.
Terkait hal itu, petani berharap pemerintah daerah atau pusat bisa turun tangan untuk menyelamatkan lumbung pangan di Lampung Selatan dengan memberikan bantuan sumur bor dan aliran listrik.
Dari data yang berhasil dihimpun media ini, hamparan sawah yang mengalami kekeringan yakni terjadi di Desa Sukaraja, Sukabakti, pematang baru, Sukamulya, Bangunan dan Desa Palas aji.
Kemudian Desa Palas Pasemah, Mekar Mulya, Palas Jaya Pulau Tengah dan Bandan Hurip Kecamatan Palas palas. Sedangkan di Kecamatan Sragi berada di Desa Sukapura Bakti Rasa, Sukarandek dan Desa Kuala Sekampung.
Saat ditemui di lokasi persawahan, Joniadi petani Desa Palas Pasemah tapi menggarap sawah di Desa Palas Aji minta pemerintah daerah atau pusat bisa turun dan memberi solusi ke para petani agar tidak gagal panen dan merugi puluhan juta
“Tolong kami pak Presiden, Gubernur dan Bupati lihat kondisi air di Kecamatan Palas sudah kering kerontang air tidak lagi ngalir. Padahal selama ini air di Way Pisang tidak pernah seperti sekarang ini,” ungkap Joni, Selasa 19 September 2023.
Hal senada di ungkapkan Pujianto, petani Desa Palas Aji. Menurutnya, untuk mengairi sawah miliknya, ia mngandal kan sumur bor. Namun, pada musim gadu ini air sumurnya tidak lagi mampu mengairi sawah karena air yang di sedot tekor.
“Sawah saya ini biasanya tidak pernah kekeringan. Saya nyedot pake mesin alkon masih mampu, sekarang airnya tekor harus memakai mesin sibel dengan aliran listrik. Saya berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat bisa memberikan bantuan jaringan listrik,” harapnya.
Reporter : Nes
Pos terkait
