Ragu Dengan Kualitas Bangunan, SMKN 1 Gunung Pelindung Bentuk Tim Pengawas Proyek

waktu baca 3 menit
Selasa, 12 Sep 2023 23:08 117 Redaksi

LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Kualitas Konstruksi Bangunan Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2023 yang tengah dikerjakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gunung Pelindung, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur diragukan kwalitasnya oleh pihak sekolah.

Namun, dibangunnya sarana ruangan Laboratorium dan Bimbingan konseling itu tentu disambut baik oleh peserta didik dan pengajar di sekolah tersebut. Karena gedung yang tengah dibangun itu merupa kan kebutuhan dasar bagi layanan pendidikan di sekolahan tersebut.

Dijumpai di lokasi pembangunan, Kepala SMKN 1 Gunung Pelindung, Ir. Jaka Pruwanta mengungkapkan terima kasih ke Pemprov Lampung atas kucuran bantuan tiga lokal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)

“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang di berikan ke sekolahan kami ini,” ujar Jaka Purwanta, Selasa (12/9/2023).

Kepada wartawan, Jaka Purwanta mengaku kurang faham konstruksi bangunan. Tapi, untuk mengawasi proyek tersebut ia sudah membentuk tim terdiri dari dewan guru, wali murid dan komite sekolah.

“Saya kurang faham mengenai bangunan, tapi saya sudah membentuk tim untuk mengawasinya, saya percayakan sama mereka yang lebih mengerti,” ungkapnya

Jaka Purwanta pun mengaku tidak pernah bertemu konsultan maupun pengawas dari dinas terkait di lokasi proyek, sehingga dia ragu dan membentuk tim pengawas.

“Saya juga belum pernah ketemu dengan konsultan ataupun pengawas dari dinas selama proyek ini mulai dikerjakan, maka nya ini kami bentuk tim,” kata Jaka

Pembangunan tanpa pengawasan dan arahan dari konsultan dan dinas, hasil nya akan diragukan. Penggunaan material dan kwalitas pekerjaan yang tidak sesuai juknis juga akan berdampak pada turunnya kualitas dan hasil pembangunan.

Selaku tim pengawas dari pihak sekolah, Amri menyatakan bahwa bangunan proyek kali tersebut cukup baik di banding kan pembangunan proyek sebelumnya. “Ya ini mendingan lah daripada bangunan proyek sebelumnya,” kata Amri.

Namun, Amri juga sangat menyayangkan pemakaian material pasir yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi bangunan.
“Pasir itu kurang bagus banyak lumpur nya,” ucapnya di dampingi Kepala SMKN 1 Gunung Pelindung.

Amri pun berupaya membuktikan hasil cor beton yang menggunakan pasir berwarna kuning kecoklatan dan berlumpur itu dengan cara menancap paku kecil (bukan paku beton) ke salah satu tiang cor.

“Ya paku kecil ini bisa nancap di tiang cor ini,” ucap Amri sembari memukulkan palu pada paku yang sudah menancap di tiang cor tersebut.

Padahal, selaku kepala tukang, Heri menyata kan bahwa meski dikerjakan tidak memakai mesin molen, kualitas cor-coran adalah K300 karena takaran adukan pasir, semen dan batu koralnua 1:2:3

Pihak sekolah berharap bangunan bisa benar-benar dikerjakan sesuai SOP dan spesifikasi konstruksi bangunan yang di tentukan pemerintah serta tidak lagi mengguna kan material asal asalan.

Reporter : Madsyah

KOLOM IKLAN







LAINNYA
x