BANYUMAS, L86News.com – Kelengkeng atau Lengkeng jenis New Kristal adalah tanaman buah berkuwalitas tinggi dan memiliki banyak ke unggulan. Selain memiliki rasa manis dan besar, daging buahnya juga sangat tebal, berbiji kecil dan aroma yang lembut.
Selain itu Lengkeng new kristal ini juga mempunyai kandungan air yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak becek, sangat cocok untuk disantap sebagai buah meja.
Kemudian Kelengkeng ini di kembangkan lagi sebagai varietas terbaru oleh Bagus Hermono, MPd, MM, NLP, Owner Perusahaan Agro Bisnis, PT Bumimad Mandiri di Banyumas, Purwokerto. Jawa Tengah.
Menurut sejarahnya Kelengkeng terbaru ini merupa kan hasil okulasi dari Kelengkeng New Kristal dan kelengkeng merah super, kemudian lahirlah jenis varietas baru yang diberi nama Kelengkeng Kress Nusantara dengan kwalitas lebih bagus, bahkan mengalah kan kelengkeng impor dari China maupun Thailand.
Kelebihan kelengkeng terbaru ini sangat cocok untuk di budidayakan karena buahnya sangat lebat dibanding Kelengkeng sebelumnya. Hebat nya lagi Bisa menghasil kan buah rata-rata 1 kwintal per pohon.
Saat ini permintaan buah kelengkeng Kress Nusantara terbaru ini tergolong sangat tinggi, bahkan permintaan buah kelengkeng ini makin meningkat setiap tahunnya.
Keunggulan yang dimiliki oleh Lengkeng Kress Nusantara Banyumas inilah yang
menjadi faktor dasar yaitu, buahnya lebih besar, rasanya lebih manis, dan kadar airnya relative rendah, sehingga permintaan akan lengkeng ini sangat tinggi.
Hal ini tentu membuat peluang bisnis lengkeng Kress Nusantara sangatlah menjanjikan.
Ditambah lagi, harga jual buah kelengkeng biasa tergolong tinggi. Misalkan saja, Buah Lengkeng biasa mencapai harga Rp 40.000 per kg di tingkat konsumen (ditingkat pekebun saja harga terendah nya Rp 25.000).
Lebih dari itu apabila dijual dalam bentuk paket Agrowisata, harganya bahkan bisa mencapai Rp 50.000 per kg.
Tentunya jika kita menerjuni bisnis budidaya lengkeng ini, maka keuntungan yang di dapat akan lebih besar pastinya.
Analisis Usaha Lengkeng Kress Nusantara
Dalam membudidayakan lengkeng Kress Nusantara skala bisnis, Lahan menjadi inti dari usaha budidaya lengkeng ini. Kami telah menyiap kan lahan dan kami memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam budidaya lengkeng, mulai dari penyiapan bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemupu kan, perawatan sampai panen, dan pasca panen.
Agar bibit lengkeng tumbuh dengan subur dan cepat berbuah, tetntu memerlukan perawatan yang optimal seperti: pengairan, pemupukan, pemangkasan, pembosteran sampai tahap panen.
Kami Tawarkan Bisnis Pasisive Income
Budidaya lengkeng kress nusantara yang dilakukan dengan optimal pasti akan mampu menghadirkan pundi-pundi uang yang tidak sedikit. Berikut Ini adalah analisis usaha dalam budidaya tanaman buah lengkeng kress nusantara.
Bibit Kelengkeng Kres Harga Murah Rp. 200.000. Pertama di Indonesia, Garansi Baibt mati diganti
Ditanam di kebun atau lahan yang kami siapkan ada 10 Ha.
Pengalaman nyata kami tanaman 3 tahun sudah berbuah rata-rata 30 kg rill per pohon.
Seyelah udia 4 s/d 5 tahun Rill Panen + 100 kg per Pohon,
Harga termurah Kelengkeng Rp. 20.000/kg = 2 juta per pohon satu hektar bisa di tanam 1.200 pohon, Artinya 1.200 x 2 juta = 2.400.000.000; (2, 4 Milyar) per hektar
Modal investor Rp. 240.000.000 per jektar (tanah kami siapkan, pupuk, pengairan, tenaga dan perawatan dari kami yg kerjakan)
Bagi hasil per hektar =
Investor 50% = 50 X 2.400.000.000 : 100 = Rp. 1.200.000.000
Pengelola 40% = 40 x 2.400.000.000 : 100
= Rp. 960.000.000
Biaya tenaga/biaya marketing /Zakat/pajak 10%
= 10 x 2.400.000.000 :100
= Rp. 240.000.000
Keuntungan yang lebih besar adalah pada panen berikut nya, Yakin pada tahun ke 5, 6,7,8,9,10 dan seterusnya, karena Kelengkeng bisa berbuah sampai puluhan tahun.
Lahan masih tersedia 10 hektar untuk budidaya lengkeng. Kami siap kerjakan, Investor modal biaya bibit saja
Jika bapak/ibu berminat bisa langsing hubingi kami di nomor WA 081390468046 dan kami undang berkunjung ke perkebunan kami di Purwokerto Jawa Tengah
(H. Akhmad Sulasi, Manager Marketing PT Bumimas Mandiri Jawa Tengah)