TULUNGAGUNG, L86News.com – Polres Tulungagung, Polda Jatim berhasil mengamankan tujuh oknum pesilat pelaku penganiayaan diwilayah Kabupaten Tulungagung.
Informasi tersebut di ungkap kan Kasat Rekrim AKP Agung Kurnia Putra, didampingi Kasi Propam, Kasi Humas dan Kanit Pidum saat pada pres release di Mapolres Tulung Agung, Senin (13/03/2023).
“Ke tujuh tersangka tersebut terlibat kasus penganiayaan pada hari Sabtu tanggal 11 Maret 2023 sekitar pukul 01.30 Wib di Jalan Raya Desa Podorejo Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten Tulung Agung,” ujarnya.
Akibat perbuatan ke tujuh Tersangka, lanjut Kasat, dua orang menjadi korban. “Dari ke tujuh pelaku, empat di antara nya dewasa dan 3 sisanya masih anak anak,” sambungnya.
Ke 7 pelaku warga Tulung Agung itu, kata Kasat merupa kan oknum dari perguruan pencak silat. “Dua korban dan 7 tersangka sama sama dari perguruan pencak silat yang sakit hati karena rekan tersangka dianiaya diwilayah Kabupaten Kediri,” terangnya.
Madusnya, lanjut Kasat, Tersangka menyanggong dan menghentikan paksa korban saat pulang dari Kediri hingga terjatuh. Kemudian dianiaya dan atribut korban juga di ambil para pelaku.
Selain memganlam para pelaku, petugas juga menyita barang bukti berupa hasil Visum Et Repertum, Kaos identitas perguruan hasil rampasan, Sabuk mori Pagar Nusa dan 1 sepeda motor.
“Ini merupakan kasus perkelahian antar perguruan ke 7 di tahun 2023 sampai bulan Maret. Total tahun 2023 ini ada 36 tersangka yang sudah dilakukan proses penyidikan,” ungkap Kasat.
Kepada seluruh masyarakat kabupaten Tulung Agung, Kasat Reskrim menghimbau agar menginformasikan ke pihak kepolisian apabila melihat adanya konvoi atau indikasi perkelahian antar perguruan.
“Untuk seluruh warga Perguruan Pencak Silat di Kabupaten Tulungagung agar bisa menahan diri, jaga marwah agar tidak mencoreng nama perguruan dengan melakukan tindak pidana,” himbaunnya.
Dijelaskan Kasat, pada kasus tersebut, berbagai upaya prefentif sudah di lakukan Polres Tulungagung dan hampir setiap hari dilakukan himbauan kepada para tokoh dan warga perguruan.
“Di bebepara bulan terakhir ini juga dilakukan operasi atribut perguruan, juga operasi minuman keras dimana merupa kan salah satu pemicu terjadinya kasus perkelahian antar perguruan pencak silat,” pungkasnya.
Reporter : Shol/Hum