LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Sejumlah warga protes dan mempertanyakan pembangunan jalan lataston yang di kerjakan asal-asalan di ruas titik Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur.
Warga akhirnya meminta pengerjaan jalan sepanjang 470 Meter di Dusun 7 Gunung Agung, Desa Braja Harjosari itu, untuk di berhentikan terlebih dahulu, Rabu (15/12/2022) siang.
“Saya baru tahu gelar aspal kayak jemur gabah padi, dicangkul dan di orak-arik, tidak memakai Asphalt Finisher. Yang jelas ketebalan tak merata, kami ragu kualitas jalan ini kedepan” kata sejumlah Warga setempat.
Menurut mereka, ditambah lagi usai penebaran aspal, pemadatan hanya memakai mesin penggilas yang berukuran kecil.
Sedangkan ukuran ketebalan aspal yang di gelar itu tak lebih hanya setebal 2 cm saja, itu juga belum terlihat jika akan di padatkan.
“Mesin pemadat aspal kecil, terlihat aspal tak begitu sempurna padatnya, bahkan nampak mudah sekali mengelupas jika di korek hanya memakai tangan” tambah mereka.
Kepala Dusun setempat Wayan Sukade membenarkan, bahwa pekerja telah berhenti melakukan pengerjaan jalan itu.
Kata Dia, bahwa sebelumnya pekerja telah mengerjakan jalan itu baru separonya, lalu di berhentikan seseorang yang mengaku konsultan karena di protes oleh warga, karena tak sesuai spec cara mengerjakan proyek jalan itu.
“Pengerjaan di berhentikan sementara, karena hasilnya sangat meragukan” ujar Kadus itu.
Warga juga menyayangkan pengerjaan proyek tersebut tidak transparan karena tidak terpampang adanya papan informasi. Sehingga pengerjaan jalan itu tak di ketahui asal anggaran dari mana.
Sementara salah seorang yang mengaku sebagai kepala pekerja proyek itu mengatakan bahwa dirinya hanya pekerja yang menjalankan proyek jalan tersebut dari seorang pemborong.
“Ini proyek jalan hanya sedikit Pak jadi pakai manual (pekerja orang) saja. Cari mesin Finishernya susah kalau proyeknya sedikit” ungkap Karyanto, dilokasi pengerjaan jalan itu.
Reporter : Amad syah