x

Wayang Kulit Peng-Inyong-an Babad Pasirluhur Meriahkan Hari Wayang Nasional dan Dunia di Banyumas

waktu baca 4 menit
Selasa, 8 Nov 2022 10:05 0 76 Redaksi Liputan 86

BANYUMAS, L86News.com – Peringati Hari Wayang Nasional dan Dunia, Pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Banyumas gelar pentas wayang kulit Peng-Inyong-an Gragag Banyumas, Babad Pasirluhur, Senin Pahing (7/11/2022) malam.

Pentas wayang dengan lakon Bedhah Nusakambangan bersama Dhalang Ki Panji Laksana (Karangnangka) itu digelar di Pendopo lingkungan Drs H. Harijadi/Ibu Hj. Wisnu Murti, Perumahan Kober Indah, Jln Kober, Gang Riswan No. 08 Kel Kober, Purwokerto Barat, Banyumas.

Pantauan di lokasi, pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang juga digelar untuk  mengenang 7 hari meninggal nya Alm Hadi Wijaya salah satu tokoh Seniman Lukis Banyumas, terlihat seluruh tamu dan panitia serempak mengenakan Dress code Nuansa Adat Banyumasan.

PEPADI Banyumas terus lertarikan budaya karifan lokal, dengan menggelar Wayang kulit Peng-Inyong-an Gragag Banyumas, Babad Pasirluhur dengan lakon Bedhah Nusakambangan bersama Dhalang Ki Panji Laksana (Karangnangka), bertempat di Pendopo lingkungan Kediaman Drs H. Harijadi / Ibu Hj. Wisnu Murti, Perumahan Kober Indah, Jln Kober, Gang Riswan no. 08 Kel Kober, Purwokerto Barat, Banyumas, Senin Pahing (07/11/2022) malam.

Pagelaran Wayang Peng-Inyong-an Gragag Banyumas, dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional dan Dunia, juga Mengenang 7 hari meninggalnya salah satu tokoh Seniman Lukis Banyumas Alm Hadi Widjaya. Semua yang hadir dilokasi mengenakan Dress code Nuansa Adat Banyumasan.

Acara di buka Sriyono Ketua PEPADI Banyumas sekaligus ketua panitia. Dalam sambutan nya, Sriyono  menyampai kan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia dan Drs H Harijadi / Ibu Hj Wisnu Murti dan keluarga sebagai sohibul hajat.

“Tak lupa ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada sedulur anggota PEPADI, mitra PEPADI dan simpatisan nya. Kami juga minta maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kekurangan dan mohon dimaklumi,” ucap Sriyono.

Dengan membaca Al-Fatihah dan Do’a, acara resmi di buka oleh Ketua PEPADI. “Semoga semua alm pengurus, anggota Pepadi dan alm keluarganya, termasuk guru kita, tokoh Alm Hadi Widjaya mendapat predikat husnul khatimah dan ahlul jannah,” doanya.

Dijelaskan Sriyono, Banyumas memiliki ciri khas tersendiri dengan wayang kulit gagrag nya. Ada dua gagrak (gaya), yakni Gragak Kidul Gunung dan Gragak Lor Gunung. Kekhasan wayang kulit gragak adalah napas kerakyatannya banyumasan yang kental dengan dialek ngapak Banyumas. 

“Ora ngapak ora kepenak, ora ngapak ora merakyat,” imbuh Ki Dhalang Sriyono

Acara tersebut didukung penuh dan dihadiri oleh Pengurus Pepadi Banyumas, Keluarga Bani Sirwan Siswo Wardoyo, UMKM Kel Kober, Paguyuban Goramas, Kampoeng Wisata dan Budaya Kel Kober / Pokdarwis Kober.

Tak ketinggalan, Ikatan Pelukis Banyumas, Panahan Kober Archivery, Babinsa dan Babinkamtibmas, lurah kober, RW, RT dan Tokoh Masyarakat kober dan sekitarnya juga mendukung kegiatan. Acara ini juga Live Streaming, disiar kan langsung melalui RRI Pusat Jakarta.

Melalui kegiatan ini, Pepadi ingin menggugah semua lapisan masyarakat, khusus nya generasi milenial dapat aktif melanjutkan, melestari kan kesenian dan kebudayaan jawa kearifan lokan Banyumas agar terus dapat lestari dan rahayu.

“Alhamdulillah sampai hari ini, masih ada puluhan anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP semangat rajin hadir belajar mendalang setiap hari Sabtu di rumah saya,” pungkas Ki Dhalang Sriyono.

Dilokasi pagelaran wayang kulit, sejumlah awak media juga melihat ada beberapa seniman seni lukis tua muda memainkan kuasnya dengan cepat membuat lukisan. Ada satu keunikan diantaranya. Pelukis dari Sokaraja terlihat melukis dengan tanah liat (banyumasanya lempung).

Berdasar informasi, tanah liat tersebut sudah diolah selama 2 minggu untuk dijadikan tinta dalam melukis, dan hasil lukisa nya malam itu pun langsung diberikan kepada ketua Pepadi Banyumas.

Dilokasi yang sama, awak media juga bertemu beberapa personil Munfiq, Donatur JPZIS NU Care-LAZISNU BERES, UPZISNU Purwokerto Barat Banyumas, anggota Polri dan tokoh masyarakat hadir menyaksikan dengan hikmad.

“Kami sangat senang bangga dan apresiasi pagelaran wayang kulit Peng-Inyong-an Gragag Banyumas, Babad Pasirluhur dengan lakon Bedhah Nusakambangan ini. Semuanya kental kearifan lokal banyumas dan banyak muatan-muatan nasehat kehidupan guyub rukun,” ujar salah satu tokoh.

Untuk di ketahui, PEPADI adalah organisasi profesi yang independen, yang beranggotakan 200 an personil dari para dalang, pengrawit, swarawati, pembuat wayang dan perorangan yang memenuhi persyaratan tertentu. Kini PEPADI Banyumas di nahkodai oleh Ki Dalang Sriyono.

Reporter : Slh


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x