Yohanes Oci : Pernyataan AHY Tanpa Bukti Falid dan Blunder ke Diri Sendiri

waktu baca 2 menit
Senin, 3 Okt 2022 19:04 0 114 Redaksi

MANGGARAI, L86News.com – Polemik pernyataan AHY terkait Kepemimpinan Presiden Jokowi tinggal gunting pita dalam hal pembangunan infrastruktur dinilai sangat blunder.

Pernyataan tersebut mendapat tanggapan serius dari Yahanes Oci, Praktisi Ilmu Pemerintahan Alumnus Pascasarjana Universitas Islam “45” Bekasi. Menurutnya, kritikan AHY tersebut adalah blunder dalam hitungan politik.

“Tentu statment AHY itu ibarat menepuk air di dulang terpercik kemuka sendiri. Alasannya apa?, karena program unggulan Jokowi mulai dari periode pertama sampai kedua ini, pembangunan infrastruktur lebih masif dan ini menjadi salah satu faktor tingginya tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi,” kata Oci via telepon (26/09/2022).

Ia pun mengingatkan AHY dan partai demokrat agar saat mengkritik disertai pemaparan data yang valid sehingga publik bisa menilai siapa yang salah dan siapa yang benar.

“Lazim nya ketika kita mengkritik itu harus berdasar data valid dan komperhensif sebab data itulah sebagai acuan atau landasan ilmiah untuk membandingkan, sehingga kritikan yang pak AHY dan partai demokrat sampaikan ke publik tidak terkesan opini,” sambung Yohanes Oci.

Ia menegaskan, perdebatan diruang publik sebaiknya lebih kepada perdebatan substantif dan konseptual yang menjurus pada pemecahan masalah sehingga publik bisa menilai setiap kemampuan kandidat perihal pemahaman suatu masalah serta konsep yang ditawarkan untuk memecah kan masalah tersebut.

“Kita berharap pada semua partai politik agar berdebat secara substantif dan penawaran konseptual. Sehingga publik bisa menilai siapa yang benar-benar memahami permasalahan serta konsep seperti apa yang ditawarkan untuk memecahkan masalah tersebut,” tegasnya.

“Partai Demokrat sepertinya menggali kubur dan blunder ke diri sendiri lantaran AHY salah memilih objek kritikan untuk menyerang Jokowi dan partai PDIP. Itu terjadi karena kritikan tidak berbasis pada data. Ya, bisa saja karena kurangnya literasi.,” tutupnya.

Reporter : Bino Maot

LAINNYA