x

Komang Koheri, Hari Kesaktian Pancasila Momentum Bangun Pondasi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

waktu baca 4 menit
Jumat, 30 Sep 2022 19:51 0 77 Redaksi Liputan 86

LAMPUNG TENGAH, L86News.com – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi pondasi bagi kebangkitan Negara Indonesia untuk tetap berdiri kokoh hingga saat ini.

Masyarakat Indonesia perlu memaknai peringatan hari Kesaktian Pancasila ke dalam diri masing-masing, sebagai pondasi berkebangsaan dan pondasi bernegara dan membangun nasionalisme.

Demikian di sampaikan Anggota DPR RI Komisi VIII Fraksi PDI Perjuangan, IKomang Koheri saat di temui di Lampung Tengah, Lampung, Jumat (30/9/2022).

Ia meminta seluruh masyarakat Provinsi Lampung turut memaknai hari Kesaktian Pancasila sebagai pondasi berbangsa dan bernegara guna memperkokoh semangat nasionalisme.

“Untuk itu, kita harus memaknai kesaktian Pancasila dalam tiap sendi kehidupan masyarakat sehari hari dan menjadikan Pancasila sebagai pondasi berbangsa dan bernegara. Menanamkam kedalam hati, jiwa serta raga dengan penuh penghayatan dan pengamalan,” tandasnya.

Terlebih lagi, sambung Komang, setelah 77 tahun Indonesia merdeka, saatnya bangsa Indonesia menggali kembali makna hari Kesaktian Pancasila. Merefleksikan kembali nilai-nilai luhur pancasila dalan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal ini, sambungnya lagi, agar bangsa Indonesia bisa belajar dari sejarah kelam dan bangkit dari krisis multidimensi. Peristiwa ini adalah puncak dari kerapuhan pemerintah Orde Lama.

“Makanya selain memaknai, kita harus terus menumbuh kembangkan Pancasila kepada generasi muda, penguatan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, menanamkan nilai-nilai luhur pancasila, mengimplementasikan, menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa merawat serta memelihara jiwa nasionalisme yang tinggi,” ungkapnya.

Dijelaskan Komang, dalam memaknai Hari Kesaktian Pancasila saat ini yakni dengan menjadikannya sebagai ideologi bangsa, dasar hukum, dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk ditanamkan dalam diri anak didik sekolah.

Sehingga, anak didik kelak menjadi generasi yang mempunyai wawasan kebangsaan dan nasionalisme tinggi dan tidak terjebak pada tindakan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan seperti cara cara PKI.

“Hari Kesaktian Pancasila mampu menggagal kan rencana PKI untuk menggantikannya dengan ideologi komunis. Makanya kita sebut sebagai pancasila sakti,” katanya.

Untuk itu, kata Komang, sudah sepantas nya menyerukan ke seluruh masyarakat agar bisa memaknai kembali hari Kesaktian Pancasila sebagai wahana untuk mewarnai kehidupan, dengan nilai-nilai luhur Pancasila dengan membiasakan diri melakukan kebaikan-kebaikan dan dengan hidup yang positif.

Menurutnya, bila kehidupan keseharian setiap orang direpublik ini di ilhami oleh nilai-nilai luhur Pancasila, maka akan selalu hidup positif. Dengan tidak saling menghina, tidak saling menjatuhkan dan tidak pula saling menjelekan.

Sebab ideologi Negara Republik Indonesia yakni Pancasila telah mengajarkan kehidupan berketuhanan hinga hidup bersama, berdemokrasi, berpendapat, bersatu dan saling menghargai dan menghormati serta bagaimana hidup berbangsa dan bernegara.

“Kita dalam berbangsa dan bernegara semestinya saling mendukung, saling menguatkan, saling mendidik, saling membina, saling mengajari bukan sebaliknya saling menghina, saling memfitnah, saling menjatuhkan, dan bukan pula saling meruntuhkan,” pintanya.

Dikatakan Komang Koheri bahwa hidup dalam ideologi Pancasila semestinya saling mengajak pada kebaikan bukan saling mengejek. Saling menyejukan bukan sebaliknya memojokan yang lain. Berfikir realisitis, bekerja nyata bukan sibuk berdebat. Mencerdaskan bukan membodoh kan, menawarkan solusi serta menghargai perbedaan dan tidak memonopoli kebenaran.

“Yang harus kita lakukan saat ini adalah memperkokoh kesatuan dan persatuan. Dan jangan memaksakan kehendak sendiri serta jangan memaksa orang lain pada apa yang kita inginkan,” katanya.

Setiap orang, sambungnya memiliki hak dan kebebasan untuk menentukan pilihannya masing-masing, dan jangan melakukan intimidasi, karena Pancasila telah menjamin semuanya untuk bagaimana berkehidupan sosial, dan menghargai hak-hak setiap orang.

“Jika nilai-nilai luhur pancasila menjadi pandangan hidup kita dan mengilhami setiap perbiatan dan tindakan kita, maka kita tidak akan merasa benar sendiri, paling hebat sendiri, tidak akan menjadi provokator yang memecah belah masyarakat, serta tidak menjadi orang yang selalu mencari-cari kesalahan orang lain, dan menyebarkannya tidak pula menebarkan kebencian yang merusak keharmonisan dan kebersamaan,” katanya.

Dirinya mengajak warga untuk terus menjadikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara. Sebab orang yang suka memecah belah, menfitnah, dan mengadu domba tidak ada ubahnya dengan yang dilakukan PKI pada masa itu terhadap bangsa dan negara. “Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan,” ajaknya.

Reporter : F86


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x