LAMPUNG TENGAH, L86News.com – Agustina (33) warga Rt/Rw 002/006, Desa Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupten Lampung Tengah ini menangis pilu ketika ditemui Liputan86 di gubuk reyotnya, Senin (26/9/2022).
Pasalnya, tangisan tersebut bukan karena sedih. Tapi terharu lantaran ada seseorang yang peduli dan mau mendengar keluh kesah terkait kondisi rumah tangga dan masa depan anak anaknya.
“Saya sudah 5 tahun menderita kelupuhan dan hanya bisa terbaring dirumah. Saya sering menangis karena tidak bisa beraktivitas sedangkan anak saya ada 4 dan masih keci kecil,” ujar Agustina.
Agustina menderita kelumpuhan akibat sakit yang tak tertangani oleh dokter. 5 tahun lalu, ia menderita sakit panas namun tidak di bawa ke rumah sakit karena kondisi dan ketebatasan biaya.
“Semenjak itu kaki saya tidak bisa digerak kan dan harus ngesot kalau berjalan. Kondisi seperti ini sudah saya jalani selama 5 tahun dan sudah nggak tahan mas. Tapi hanya menangis dan meratapi nasib yang bisa saya lakukan,” keluhnya.
Agustina tinggal bersama ke 4 anak anak nya di gubuk reyot miliknya. Selain miskin dan bertempat tinggal digubuknya reyot, keluarga ini juga tak memiliki BPJS atau KIS. Padahal, mereka sangat layak dan harus memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah.
Namun apalah daya, Agustina hanyalah seorang perempuan miskin dan SDM nya pun terbatas. “Saya hanya bisa pasrah dan tak pernah berfikir untuk berobat, karena untuk makan sehari hari saja kami sering kesulitan,” ungkapnya.
Ungkapan sama juga di ucapkan Tasni (60). Ibu kandung Agustina itu berharap ada pihak yang peduli dengan kondisi anak dan cucu cucunya. Kepada pemerintah, Tasni berharap bisa memberi perhatian dan bantuan ke anaknya.
“Anak ku itu bukan tidak mau berobat, tapi memang karena keadaan. Selain tidak mampu dan hidup pas pasan, kami juga tidak memiliki BPJS atau KIS untuk berobat gratis,” ungkapnya.
Reporter : F86