LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Kisah seorang kakek yang ditemukan meninggal di kamar tidur oleh tetangganya pada Rabu 21 September 2022, sekira pukul 07.30 Wib mengundang perhatian publik
Bahkan atas peristiwa itu tak sedikit publik bertanya dan menaruh rasa prihatin. Di ketahui kakek berusia 77 tahun bernama Mbah Wakijo itu adalah warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribawono, Lampung Timur.
Berdasar informasi yang berhasil dihimpun Liputan86, Almarhum Mbah Wakijo merupakan seorang suami dari 1 istri dan ayah dari ke 6 anak-anaknya. Sebagai seorang ayah, almarhum bisa dibilang mampu dan sukses mendidik anak.
Hal tersebut terbukti dari ke 6 anaknya yang terdiri dari 4 putri dan 2 putra itu kini sudah berumah tangga dan mandiri di rumahnya masing-masing. Bahkan, dari ke 6 anaknya tersebut, almarhum sudah memiliki 13 cucu dan 4 cicit.
Namun, almarhum Mbah Wakijo termasuk gagal sebagai seorang suami. Mahligai rumah tangga yang dibangun puluhan tahun bersama sang istri harus kandas di usia senjanya. Pasangan suami istri ini resmi bercerai pada tahun 1994.
Usai bercerai, sang istri ikut dengan anak-anaknya. Sedangkan Mbah Wakijo membuat rumah dan memilih hidup sendiri. Almarhum berprinsip, selagi masih mampu bekerja, ia tidak ingin merepotkan anak-anaknya.
“Bapak ku tu orangnya gak mau merepot kan anak-anaknya mas. Selagi masih kuat, bapak gak mau ikut anak. Padahal sudah berkali kali kami ajak tinggal bersama,” ujar Sutarti (49) saat di temui di rumahnya, Kamis malam (22/9/2022).
Putri kedua Almarhum Mbah Wakijo itu menjelaskan, saat sebelum ayahnya meninggal, hubungan antara almarhum, ibu dan anak anaknya sangat baik. Meski tidak mau tinggal bersama, hubungan kekeluargaan tetap tersambung baik.
Bahkan, kata Sutarti, saat kurang enak badan atau hal-hal yang perlu bantuan, ya anak anaknya yang ngurusi. Apalagi sejak sering sakit sakitan seperti akhir-akhir ini, aktivitas almarhum selalu di pantau oleh anak dan cucu.
“Bapak memang tinggal sendiri, tapi selain tidak jauh, aktivitas bapak juga selalu kami pantau. Terutama tahun-tahun ini, karena almarhum memang mempunyai riwayat penyakit diabetes, kolesterol dan asam lambung,” jelasnya.
Sutarti dan seluruh keluarga almarhum sangat terpukul dan merasa kehilangan atas wafatnya almarhum. Terlebih kepergian sosok pahlawan ke luarga itu tidak diketahui langsung. Namun, mereka sadar bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil.
“Sebelum kejadian itu, bapak setiap hari ke rumah anak anaknya. Cuma dua hari gak datang dan masih terlihat beraktivitas seperti biasa. Tapi Alloh berkehendak lain,” ucapnya.
Hari ini, kata Sutarti, malam ke 3 almarhum meninggalkan kelurga yang mencintainya. “Selama 7 malam, kami dan jamaah akan terus membaca surat Yasin dan berdoa. Semoga arwah beliau di terima di sisiNya,” doa Sutarti
Reporter : Abd Manan