MANGGARAI, L86News.com – Keluhan pengguna jalan terkait ceceran material galian C milik PT. Safari di jalur lintas Ruteng-Reo, akhirnya mendapat tanggapan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Manggarai.
DLH Kabupaten Manggarai hari ini di kabarkan sudah mengirim surat undangan klarifikasi ke PT Safari terkait ceceran matrial galian C dari aktivitas kendaran akut yang di nilai rentan membahayakan para pengguna jalan.
“Selamat sore, terima kasih untuk perhatian teman teman media. Bagi saya, ini bentuk pengawasan bersama. Tindak lanjut dari pemberitaan ini, DLH sudah mengeluarkan undangan,” ujar Kadis LHK Manggarai, Kanis Nasak, Senin (12/9/2022).
Menurutnya, undangan itu di kirim ke penanggung jawab usaha atau kegiatan untuk hadir dikantor DLH. Namun, kata dia, sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat belum datang. “Esok kami akan kordinasi lagi,” ujar Kanis melalui pesan WhatsApp.
Ia pun menyatakan sepakat jika awak media juga turut mempertanyakan aspek kelayakan tata ruang wilayah dan akses keberadaan Galian C milik PT. Safari yang tercecer di jalur publik.
“Pokoknya kami harus pro aktif begitu dengan pemberitaan itu tentunya sesuai dengan tupoksi nya kami,” tutupnya.
Sementara ketika dikonfirmasi secara terpisah Ahmad Pahu selaku Camat Reok mengaku tidak bisa berbuat banyak karena sejauh ini pihaknya hanya sebatas menyerap aspirasi warga ketika perusahan itu bermasalah.
“Kami tidak bisa berbuat banyak karena sejauh ini hanya menyerap aspirasi warga ketika perusahan itu bermasalah, selebihnya tidak,” tegas Ahmad Pahu saat dikonfirmasi media.
“Apa lagi rekomendasi soal Izin perusahaan PT. Safari, semuanya tetap berkordinasi dengan Dinas terkait di provinsi maupun kabupaten,” tutupnya.
Salah satu praktisi asal Kabupaten Manggarai, Yohanes Oci yang selama ini turut menyoroti persoalan itu pun mengapresiasi langkah responsif Kepala DLH Kabupaten Manggarai.
“Bagus, jika Kadis (Kepala Dinas) Lingkungan Hidup responsif terhadap permasalahan ini. Artinya dia punya semangat yang sama untuk menertibkan aktivitas Galian C yang berdampak negatif pada lingkungan sekitar,” sambungnya.
“Itulah gunanya harus dipikir kan manajemen risiko yang mana itu dasarnya adalah analisis terhadap dampak yang terjadi yang disebabkan oleh aktivitas galian pada lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Reporter : Bino Maot