Saluran Irigasi Tertutup Sampah, Petani Rentan Gagal Panen

waktu baca 2 menit
Kamis, 18 Agu 2022 00:11 0 69 Redaksi

BEKASI, L86News.com – Banyak saluran irigasi rusak dan berpotensi membuat para petani merugi akibat gagal panen. Untuk itu peran nyata pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi perlu di tingkatkan. 

Demikian di sampaikan anggota DPRD Kabupaten Bekasi Refsih Munggawati menanggapi banyaknya saluran irigasi rusak akibat tumpukan sampah usai upacara bendera HUT RI ke-77, Rabu (17/8/2022).

Menurutnya, di delapan desa wilayah pertanian seperti Desa Satriamekar, Sriamur, Srimukti, Satriajaya dan Karangsatria Kecamatan Tambun Utara warganya mengeluh banyak saluran irigasi pada rusak.

“Saluran irigasi sudah banyak yang rusak, bocor dan di penuhi sampah sehingga petani sering mengalami gagal panen karena air tidak mengalir sampai ke sawah mereka,” terang Refsih.

Untuk itu, lanjutnya, perlu di anggarkan pembangunan infrastruktur utama nya perbaikan saluran irigasi yang rusak. Sebab, pertanian merupa kan sektor vital penggerak ekonomi kerakyatan di Kabupaten Bekasi.

“Banyak hal utamanya sektor pertanian yang harus di perjuang kan. Dengan pertanian yang mencukupi akan terus tercapai swasembada pangan di Bekasi,” pungkasnya.

Terpisah, Ombing salah satu warga Desa Satriajaya mengungkap kan dirinya sudah merasa jenuh dan bosan mengeluh kan hal itu. Ia menilai, pihak terkait tidak punya kepedulian terhadap warganya

“Simple-simplenya ya perangkat desanya gak peka terutama para kepala desanya itu sendiri yang terkesan melakukan pembiaran terhadap penyumbatan saluran air akibat penumpu kan sampah,” ujar Ombing.

“Mata hati mereka tertutup oleh kepentingan individu hingga tidak memikirkan keberlangsungan hidup warga petani sebagai pengguna air. Hampir bosen kita ngritisi tentang itu sebab tidak ada kepekaan dan realisasinya,” ucap dia.

Seharusnya, lanjut Ombing, Dinas LH ataupun Camat dan pihak-pihak terkait lainnya peduli dengan banyaknya saluran irigasi yang rusak akibat tumpukan sampah di wilayah utara tersebut.

“Yah minimal ambil sikap alternatif sederhana aja dulu dengan melakukan pengangkatan melalui cara-cara yang bisa ditempuh dengan tangan biasa,” tukas Ombing.

“Tapi sampai sejauh ini pihak-pihak terkait tersebut masih belum merealisasikan dan hanya dijadikan tontonan liar saja,” pungkas Ombing. 

Reporter : Simon Petrus

LAINNYA