x

PMK Merajalela Vaksin Terbatas, Warga Lakukan Karantina Secara Mandiri

waktu baca 2 menit
Selasa, 16 Agu 2022 09:19 0 63 Redaksi Liputan 86

LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di wilayah Kecamatan Metro Kibang, Lampung Timur mulai merajalela. Sejumlah sapi di wilayah tersebut mengalami ke lumpuhan dan terancam mati.

Pantaun L86News.com di lapangan, sejumlah sapi di Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang, terlihat sedang di lakukan karatina secara mandiri oleh pemilik nya, menurut kabar bahkan sudah ada yang mati akibat PMK.

“Saya sudah bingung mas dengan sapi saya ini, padahal sudah berbagai cara saya lakukan tapi masih tetap lumpuh gak bisa berdiri seperti ini,” keluh Karikem pemilik sapi warga setempat, Senin (15/8)

Berbagai upaya agar sapinya sembuh sudah di tempuh. Pengobatan melalui mantri hewan sudah dilakukan. “Bahkan pengobtan tradisional seperti kata orang juga sudah saya lakukan, tapi belum juga sembuh. Saya bingung mas,” ucapnya

Karikem berharap pemerintah melalui dinas peternakan bisa memberi solusi membantu masyarakat mencegah penularan PMK di desanya. “Tolong pak bupati, kasih kami solusi kami sangat cemas dengan wabah ini,” keluhnya lagi

Terpisah, Jamil selaku petugas Dinas Peternakan Kecamatan Metro Kibang menjelaskan untuk mencegah dan menanggulangi penularan PMK sejumlah sapi sudah di lakukan vaksinasi, namun belum seluruhnya karena vaksin terbatas.

“Yang sementara ini sudah di lakukan vaksinasi yakni di Desa Jaya Asri dan Desa Margosari,” ungkap Jamil saat di konfirmasi Camat Metro Kibang Indar Gunawan melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut, Jamil menjelas kan bahwa untuk daerah yang sudah terpapar belum bisa di lakukan vaksinasi karena paparan PMK bisa sampai radius 3 km. “Makanya harus seteril baru bisa di lakukan vaksin ke sapi,” ucapnya

Dari informasi yang di dapat, perwakilan dinas peternakan di Kecamatan Metro Kibang  ternyata tidak memilki DPP dan untuk sementara menginduk di Kec. Batanghari dan jangkauan nya meliputi 3 kecamatan, yakni Sekampung, Batanghari dan Metro Kibang .

“Sosialisasi terkait PMK ini sudah kami laku kan melalui kepala desa, perangkat desa dan warga peternak baik tentang cara penanggulangan dan pencegahan,” ujar Jamil.

Di sebutkan Jamil, sapi di wilayah nya sangat banyak dan belum seluruhnya tervaksin. “Jadi untuk wilayah lainya menunggu, karna vaksin masih terbatas atau belum bisa mencukupi seluruh nya,” jelasnya.

Ia menjelaskan vaksin tidak bisa di lakukan di wilayah terserang PMK karna sapi di lingkungan itu akan turut terkena virus PMK. “Saya berharap, sapi yang terkena virus untuk sementara di karantina mandiri dulu karena di kecamatan tidak ada tempat karantina,” pungkasnya

 Reporter : Sam86


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x