MAGETAN, L86NEWS.COM – Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Udara (AU), Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, mengungkapkan situasi yang terjadi sebelum pesawat tempur T50i Golden Eagle hilang kontak pada Senin malam (18/7/2022).
Beberapa saat sebelum lepas dari pantauan radar, sang penerbang, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi sempat melapor kan kondisi dengan menyebut ‘Blind’
Indan menjelaskan Lettu Allan mengendali kan T50i Golden Eagle TT-5009 untuk latihan terbang malam dan take off pada pukul 18.24 WIB. Ada pesawat leader yang memimpin latihan tersebut.
Pada pukul 19.07 WIB dalam percakapan terakhir Lettu Pnb Allan sempat menyebut ‘Blind’ atau tak bisa melihat pesawat leader. Hingga kemudian dinyatakan hilang kontak pada pukul 19.25 WIB.
“Kemudian sekitar pukul 19.30 WIB atau pukul 20.00 WIB kami mendapatkan kabar dari aparat di wilayah Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah ada pesawat yang jatuh,” ujar Indan saat konferensi pers di Gedung Saraswati Lanud Iswahyudi Magetan, Selasa (19/7/2022).
Indan melanjutkan, tim langsung menuju lokasi begitu mendapat informasi tersebut. Total 99 orang yang melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi jatuhnya pesawat.
Sampai saat ini, pihak Lanud Iswahjudi masih melakukan upaya evakuasi. Rencananya jenazah akan disemayamkan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi.
Untuk diketahui, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, S.T (Han) mengalami kecelakaan saat menjalani latihan terbang malam.
Pesawat T50i Golden Eagle TT-5009 yang diterbangkan melakukan kontak radio terakhir pada 19.07 WIB lalu hilang dari pantauan.
Puing reruntuhan pesawat dilaporkan aparat kewilayahan berada di Desa Nginggil, Kradenan, Blora Jawa Tengah.
Perwira penerbang lulusan AAU 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU 2017 ini gugur dalam tugas. Dia meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada 2021 lalu.
Reporter : fiq/beq/beritajatim.com