LAMPUNG SELATAN, L86NEWS.COM — Pelepasan siswa-siswi kelas VI SDN 2 Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan tahun pelajaran 2021/2022 berlangsung meriah dengan bermacam pementasan seni, Senin 20 Juni 2022.
Acara pelepasan siswa/i kelas XI sekaligus peringatan hari jadi SDN 2 Pematang Pasir ini di hadiri oleh Camat Ketapang, Kuptd Kesehatan, Kepala Desa Way Sido Mukti, Koordinator Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah se-gugus Raden Intan, ketua/bunda Paud, para wali murid, dan seluruh siswa-siswi Sdn 2 Pematang Pasir.
Dalam sambutannya, Ketua Komite Darmono mengatakan para wali murid dahulu menyerahkan anak-anaknya untuk di didik, pada hari ini di lepas di serahkan kembali ke pada orang tuanya.
Menurutnya, ada peningkatan jumlah siswa yang sekolah di SDN 2 Pematang Pasir dibanding beberapa tahun lalu. Untuk itu ia berharap dinas terkait bisa menambah pasilitas penunjang demi meningkatkan mutu pendidikan.
“Di usia ke 37 tahun ini Sdn 2 Pematang Pasir, kami minta ke pada dinas terkait untuk menambah pasilitas sekolah,” ujarnya.
Sementara, selaku kepala sekolah, Raden Supriyadi menjelaskan jumlah siswa/i yang lulus tahun 2022 sebanyak 12 anak. “Jumlah ini meningkat di banding tahun lalu. Dan, hari ini akan di serahkan secara simbolis tanda tamat belajarnya,” jelasnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada para wali murid atas kepercayaan yang di beri kan ke pihaknya. Selama memimpin kata Raden, ada patner yang kerab membantu yakni komite dan paguyuban SDN 2 Pematang Pasir.
“Acara hari ini merupakan simbolis pelepasan siswa dengan serangkaian acara. Nanti malam akan ada syukuran hari jadi Sdn 2 Pematang Pasir yakni doa bersama dan pagelaran seni wayang kulit,” tambahnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan para donatur yang telah berpartisifasi dalam acara perpisahan siswa kelas VI ini.
“Yang jelas siswa harus meneruskan belajar ke tingkat SMP, mau Pondok Pesantren atau MTs. Bagi siswa berprestasi, bakatnya perlu di kembangkan di sekolah lanjutan, jangan berhenti nanti gak tersalur bakatnya,” pesannya.
Pada kesempatan itu Raden menyampai kan ke Wakil dari dinas pendidikan yang hadir bahwa sekolahan tersebut saat ini kekurangan ruang kelas karena ada kelas yang di gunakan secara bergantian dalam kegiatan belajar mengajar. Ia berharap dinas bisa memberi bantuan ruang kelas baru.
Senada hal itu juga di sampaikan Sunardi selaku Ketua paguyuban wali murid SDN 2 Pematang Pasir. “Di sekolahan ini pernah terpuruk karena kekurangan siswa. Hal ini disebabkan kurangnya fasilitas sekolah. Dulu, sekolah ini pernah satu kelas cuma ada 3 siswa. Alhamdulillah, Sekarang ini sudah bertambah. Kami harap dinas pendidikan bisa memberi bantuan agar terjadi peningkatan,” ucap Sunardi
Acara dilanjut dengan penyerahan siswa pada wali murid oleh salah satu Guru. “Hari ini kami menyerahkan kembali anak anak ibu bapak. Semoga anak kita ini bisa menggunakan ilmu yang telah didapat di sekolah ini di jenjang pendidikan selanjutnya,” ujarnya.
Salah satu wali murid menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bentuk upaya dalam mendidik para siswa. “Kami ucapkan terima kasih pada dewan guru yang telah mendidik anak-anak kami, semoga apa yang telah di berikan berguna bagi anak-anak kami untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya,” ucapnya.
Zafira faras maida mewakili siswa kelas VI menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan para guru selama ini. “Kaki ucapkan terima kasih atas ilmu dan bimbingan yang tekah diberikan pada kami. Semoga bapak ibu guru mendapat pahala dari allah swt. Semoga bapak ibu guru sellu diberikan kesehatan dan panjang umur. Semoga bapak ibu guru berkenan memaafkan segala kesalahan kami.
“Kami berpesan pada adik-adik kelas untuk belajar dengan giat dan mematuhi segala aturan di sekolah ini. Kami mohon pamit, untuk melanjutkan sekolah kejenjang selanjutnya,” ungkapnya.
Mewakili kepala dinas pendidikan lampung selatan, Pario mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan perpisahan siswa kelas VI tersebut dengan harapan berkesan positif bagi wali murid dan masyarakat Desa Way Sido Mukti.
Bahwa selama hampir 3 tahun siswa belajar secara daring di karenakan adanya wabah Covid-19. Dan selama itu juga banyak program dan kegiatan yang tertunda.
“Kita patut sukuri semua itu, walau pun kegiatan belajar mengajar secara daring itu cukup merepotan dan sulit karena harus menggunakan HP Android dan kuota. Selain itu, juga merepotkan orang tua, yang gak punya hp harus punya hp android,” ujarnya.
Dinas Pendidikan lamsel berharap pada siswa yang telah lulus supaya melanjut sekolah ketahap berikutnya karena sekarang wajib belajar 12 tahun, artinya 6 tahun SD, 3 tahun SMP dan 3 tahun SMU.
Ia mengajak pada semua elemet untuk tetap berkomitment meningkatkan pendidikan karena melalui dunia pendidikan bisa mencetak anak-anak pemimpin berkualitas. “Mari kita dukung anak-anak kita, minimal wajib belajar 12 tahun, jangan sampai kita wali murid berpikir bahwa anak anak kita cukup belajar sekolah seperti saya/tamat SD,” imbuhnya.
Kemudian, Acara dilanjut dengan penyerahan kenangan-kenangan dari siswa/i kelas VI kepada dewan guru. Dan paduan suara oleh siswa kelas VI, paduan suara oleh siswa kelas 3-5 serta serangakaian pentas seni tari daerah.
Reporter : Anesmi