x

PMK Ancam Blantik Sapi di Lamtim Gulung Tikar, Hingga Hari ini Belum Satu Pun Laku

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Jun 2022 09:08 355 Redaksi

LAMPUNG TIMUR, L86NEWS.COM – Jelang Hari Raya Idul Adha blantik atau pedagang hewan ternak sapi di Lampung Timur mengaku khawatir tidak lagi bebas menjual dagangan sapinya karna marak nya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Pedagang sapi sekaligus peternak di Desa Sadar Sriwijaya, Kecamatan Bandar Sribawono, Lampung Timur, Rudi Santoso (29) mengaku usaha yang ia tekuni sejak 2008 mulai ada penurunan omset hingga terancam gulung tikar.

Hal tersebut kata Rudi terjadi menjelang Idhul Adha tahun ini. Biasanya, lanjut Rudi, hari-hari menjelang Perayaan Hari Raya Qurban seperti ini sudah banyak yang pesan dan bisa terjual hingga 300 ekor sapi. Namun, hingga hari ini satu ekor pun belum ada yang laku.

“Biasanya setiap minggunya saya bisa kirim satu puso isi 20 ekor sapi di kirim ke Jawa untuk hewan kurban. Tapi, hingga kini satu ekor sapi pun belum keluar dari kandang,” keluh Rudi saat di jumpai di kandangnya, Senin (6/6/2022)

Di jelaskan Rudi, untuk sapi yang hendak dikirim ke luar daerah, saat ini ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Ia menyebut harus ada surat penyataan kesehatan hewan, termasuk proses karantina yang membutuhkan waktu hingga biaya yang dinilainya tidak sedikit.

“Kalau gak salah kena biaya Rp 500 ribu per ekor sapi untuk syarat bisa kirim ke luar daerah. Itupun prosesnya butuh waktu dan adanya di Lampung Selatan dan Lampung Tengah,” ungkap Rudi.

Rudi mengaku enggan kirim dagangan ternaknya ke luar daerah karena dinilainya tidak menguntung kan. Untuk saat ini, di kandang ternak miliknya ada sekitar 20 ekor sapi yang terus membutuhkan biaya untuk pakan sehari hari.

“Kepada pemerintah daerah atau dinas terkait, saya berharap untuk segera menyikapi persoalan ini, dan usaha penjualan ternak sapi keluar daerah segera bisa di permudah,” harap Rudi.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 6 ekor kambing dan 2 ekor sapi di Kabupaten Lampung Timur positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Lampung Timur, Almaturidi, mengungkapkan bahwa ternak yang positif terjangkit PMK itu diketahui dari hasil pengujian laboratorium.

Reporter : Aw86

KOLOM IKLAN







LAINNYA
x