KOREA, L86NEWS.COM – International Women’s Peace Group (IWPG) menggelar upacara online dengan tema “Kerjasama Perempuan untuk Implementasi Perdamaian Berkelanjutan di Korea, Selasa (26/4/2022) pukul 20.00 waktu Korea.
Upacara yang langsung di gawangi Ketua IWPG, Hyun Sook Yoon itu di gelar guna memperingati ke 3 tahun lahirnya Hari Perdamaian Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 26 April 2022.
Pada upacara tersebut, di umum kan bahwa tahun ini, solidaritas dari 3,9 miliar perempuan akan di bawa ke tingkat selanjutnya dengan di terjemahkan kedalam enam bahasa secara bersamaan dan di siarkan langsung ke seluruh dunia.
Berdasar informasi yang berhasil di himpun, Hari Perdamaian Perempuan Internasional ini, pertama kali di deklarasikan pada tanggal 26 April 2019. Tujuan nya yakni untuk mewujud kan perdamaian dan pengakhiran perang.
Dimana perempuan di seluruh dunia yang tergabung di dalam organisasi bekerja untuk melindungi nyawa-nyawa berharga dari peperangan sekaligus mewaris kan perdamaian ke pada generasi masa depan.
Dan hingga hari ini telah mendapat kan dukungan dari banyak pemimpin dan perempuan, termasuk istri presiden dan ratu, duta-duta, anggota parlemen, politikus, jurnalis, pemimpin-pemimpin agama dan pemimpin negara.
Acara peringatan di awali dengan sambutan Ketua Hyun Soo Yoon di lanjut ucapan selamat dari Pendiri Yamen Peace School yang juga mantan Wakil Menteri Pendidikan Teknik Yemen, H.E Lamiya Al-Eryani dan Asisten Profesor Universitas Kasmir India Dr Roshan Ara.
Kemudian, pemutaran video dukungan untuk DPCW dan kegiatannya, penunju kan dewan penasihat dan duta publisitas serta pertunjukan perayaan. Kurang lebih 1.000 pemimpin dan anggota perempuan dari 61 negara menghadiri acara ini.
Dalam pidatonya, Ketua Hyun Sook Yoon mengatakan, IWPG mendeklarasi kan hari ini sebagai hari perdamaian perempuan internasional dengan janji mencapai perdamaian dan menuju dunia yang indah, bebas dari perang sebagai warisan anak cucu.
“Sejak tahun 2012, lebih dari 100 ribu orang meninggal setiap tahun karena konflik, dan lebih dari 50 konflik di tingkat nasional terjadi setiap tahun. Jawaban masalah ini tidak jauh. Yakni deklarasi perdamaian dan pengakhiran perang,” ujar Ketua Yoon.
“Dideklarasi ini pertama kali di lakukan oleh organisasi kerja sama perdamaian (HWPL) pada 14 Maret 2016 yang juga menyebut langkah tindak lanjut guna mencegah pecah nya perang dan memasti kan dunia terus melakukannya setelah perang berakhir,” tambahnya.
Mantan Menteri Lamiya Al-Eryani mengatakan, “Misi IWPG adalah untuk mencapai kesetaraan gender dalam solidaritas dengan 3,9 miliar perempuan dari seluruh dunia, untuk mengakhiri perang dan menciptakan dunia di mana perdamaian dunia tercapai.
Dalam pidatonya tentang Nilai DPCW dan Peran Pemimpin untuk Perdamaian Dunia, Dr. Roshan Ara mengatakan, Kashmir telah lama menjadi wilayah yang kacau dan telah banyak menderita akibat konflik yang terus berlanjut selama 30 tahun terakhir.
“Saya beruntung bisa terhubung dengan IWPG di Korea dan terus termotivasi. DPCW juga mengandung arti perdamaian sejati. Semua pemimpin harus mendiskusi kan dan mendukung DPCW, dan kantor pusat IWPG harus mendistribusikan dokumen ini ke seluruh dunia,” tandasnya.
Sementara, dalam video interview banyak kaum perempuan dari seluruh dunia mendesak DPCW agar pada Peringatan Tahunan ke-3 itu membawa lebih banyak ketertarikan dan partisipasi dalam gerakan-gerakan perdamaian.
IWPG adalah LSM Perempuan Internasional dalam status konsultatif dengan UN Economic and Social Council (ECOSOC), dan terdaftar dalam Global Communications Commission (DGC) yang terpusat di Korea dengan 100 cabang dan 450 organisasi dari seluruh dunia.
Reporter : Julie