Respon Unjuk Rasa di Parimo, Komisi III DPR RI Akhirnya Turun ke TKP

waktu baca 3 menit
Jumat, 18 Feb 2022 04:00 0 91 Redaksi

PARIGI MOUTONG, L86NEWS.COM – Unjuk rasa dengan memblokir jalan di Desa Sinei Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) yang berakhir ricuh dan tewasnya Aldi (21) akhirnya direspon Komisi III DPR RI dengan turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sebanyak 9 wakil rakyat dari Komisi III DPR RI dipimpin Pangeran Khairul didampingi Dirreskrimum dan Dirintelkam Polda Sulteng mengawali inspeksinya dengan bertatap muka bersama warga di Gedung Pertemuan Pantai Mosing, Desa Sinei, Tinombo Selatan, Parimo, Kamis (17/2/2022).

Rapat Kerja Spesifik Komisi III DPR RI itu untuk mendapatkan informasi dan mengumpulkan data langsung dari ratusan warga di tiga kecamatan wilayah Parigi Moutong, yaitu Kecamatan Kasimbar, Toribulu dan Tinombo Selatan.

Rapat kerja tersebut di khususkan pada penjaringan aspirasi langsung dari masyarakat khususnya terkait kasus demo warga menolak tambang PT. Trio Kencana  yang berbuntut ricuh dan menelan korban jiwa.

Dalam pertemuan itu, Kades Kasimbar Selatan, Moh Ikbal mengaku bahwa dialah yang menyampaikan informasi kedatangan gubernur pada hari Sabtu (12/2) di desanya melalui mimbar masjid sehari sebelumnya, sehingga warga antusias menyambutnya. 

“Untuk menyambut Gubernur, ayo kita bersama-sama menyambut kedatangan gubernur tempatnya di Desa Sinei di Tugu Katulistiwa, ternyata pak gubernur tidak datang,” ungkap Ikbal.

Di tempat yang sama, salah satu warga menjelaskan ke Komisi III DPR RI, bahwa masuknya perusahaan di wilayahnya kurang di sosialisasikan, dan membuat warga khawatir dengan kondisi persawahannya.

Disisi lain, salah seorang warga menyoroti pelaksanaan unjuk rasa dilakukan dengan cara penutupan jalan. Dia pun sangat tidak setuju, karena mengganggu kepentingan orang lain terlebih tidak memberikan akses orang untuk lewat.

Upaya Kapolres Parigi Moutong untuk negosiasi tidak pernah diindahkan. Apabila masyrakat yang akan lewat diberikan akses dengan dibukanya blokir jalan, maka di pastikan tidak akan ada kericuhan.

Dari hasil pertemuan itu, setidaknya ada sekitar 17 orang warga memberikan tanggapan dan masukan terkait permasalahan tambang dan tertembaknya Aldi (21) di Desa Katulistiwa kepada Komisi III DPR RI.

Setelah mendapat masukan dari masyarakat, Supriansa dari fraksi Golkar menjelaskan inti dari pertemuan tersebut. “Kami dari Komisi III DPR RI kesini untuk merespon kejadian demonstrasi yang berujung tertembaknya salah satu warga,” ujarnya. 

Pada kesempatan itu, pihak nya mengaku telah mencatat  17 orang warga berbicara terkait masalah demonstrasi. Masing-masing warga memberikan pendapatnya, argumentasi sekaligus ada juga yang memberikan keterangan kesaksian.

“Saya juga akan menyampai kan secara terbuka, bahwa sesuai dengan pengamatan kami sejak datang, belum ada yang bisa memberi kesaksian nyata dan melihat nyata-nyata saudara kita Aldi tertembak dari arah mana,” kata Legislator asal Sulawesi Selatan ini.

Usai pertemuan, Tim Komisi III DPR RI langsung ke lokasi tertembaknya Aldi di Desa Katulistiwa di dampingi Dirreskrimum dan Dirintelkam Polda Sulteng. Dengan membawa sejumlah aspirasi dari warga itu, tim akan gelar rapat bersama gubernur dan Kapolda Sulteng. 

Dalam kesempatan yang sama, Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, Kedatangan Komisi III DPR RI ke Sulawesi Tengah sebagai respon terjadinya unjuk rasa dan tertembaknya Aldi di Desa Sinei.

“Selain itu, Komisi III DPR RI juga telah melakukan tatap muka dengan warga di lokasi kejadian untuk mendapatkan informasi dan data. Besok Jumat pagi, Tim Komisi III akan mengadakan rapat koordinasi bersama Gubernur dan Kapolda Sulteng,” pungkasnya.

Untuk di ketahui, ke 9 anggota DPR RI Komisi III tersebut adalah Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Pan, Pangeran Khairul Saleh, Drs. H Sarifudin, Arteria Dahlan, Supriansan, H. Landi Rio Idris Pandjalang, H. Santoso, Romo H.R. Mahmud Safii, Sarifuddin Suding dan Heru Widodo

Reporter : Abdul Rohim

LAINNYA